Bidikdotcom Penolakan Timnas Israel pada Piala Dunia U20 FIFA dari sebagian masyarakat Indonesia sangat disayangkan oleh pemerhati dan pecinta sepakbola tanah air. Tidak hanya dari masyarakat bawa para elit politik pun ikut-ikutan memberi dukungan penolakan terhadap keikut sertaan Israel diajang bergengsi itu.
Menjadi hangat diperbincangkan saat ini adalah pernyataan Gubernur Jawa Tengah dan Gubernur Bali yang menolak Timnas Israel datang ke tanah air. Publik pun mengaitkan bahwa kedua pejabat negara ini tidak dapat membedakan mana politik dan olahraga yang sejatinya sangat berbeda konsep pemahaman maupun kinerjanya.
Pernyataan dua tokoh politik PDIP ini sama halnya menutup sejarah yang sementara diukir oleh rakyat Indonesia dibidang olahraga lewat iven dari lembaga sepakbola tertinggi dunia tersebut.
Ganjar Pranowo pun dikritik habis-habisan oleh pengikutnya sendiri disemua sosial media Ganjar atas pernyataan penolakan tersebut dan merasa kecewa dengan orang yang akan didukung sebagai capres di Pemilu 2024 mendatang.
Sebaliknya dengan Gubernur Iwayan Koster atas pernyataan penolakannya itu pihak FIFA membatalkan undian (drawing) dimana sebelumnya sudah terjadwal pada 31 Maret 2023 di Bali. Pembatalan drawing FIFA ini langsung diumumkan dari gedung pusat di Swis pada Minggu 26 Maret 2023.
Saat ini pun negosiasi sementara dilakukan oleh panitia penyelenggara (INASCO) dan pemerintah dengan FIFA untuk mempertahankan agaran penyelenggaraan Piala Dunia U20 tahun 2023 tetap dilaksanakan di Indonesia.
Namun jika para tokoh politik dan masyarakat tetap bersikukuh dengan pernyataan penolakan maka peluang besar iven piala dunia U20 ini terbuka lebar untuk di pindahkan.
Kemudian jika iven piala dunia dipindahkan maka sangsi berikut ini siap diterima Indonesia atas ketidak komitmennya pada resiko yang terjadi atas piala dunia U20.
I.Indonesia akan dicoret dari keanggotaan FIFA
2.Seluruh kegiatan Internasional sepakbola Indonesia dibekukan secara permanen termasuk tour persahabatan.
3.Klub-klub tanah air dilarang menggunakan label FIFA termasuk wasit yang memimpin.
4.Pelarangan para pemain Indonesia bermain di liga-liga dari konfederasi diakui FIFA.
5.Melarang tim-tim dari luar Indonesia menggunakan fasilitas stadion dalam negeri.
Bila sangsi berat diatas akan menimpah sepak bola kita makan tamatlah riwayat persepakbolaan tanah air. pengangguran besar-besaran terjadi bagi mereka yang terhubung dengan sepakbola, para pebisnis siaran sepakbola gulung tikar dan terciptanya tingkat kemiskinan baru.
Meski catatan diatas baru perkiraan tetapi akan menjadi peringatan serius bagi semua stage holder termasuk pemerintah untuk dapat mempertahankan iven besar ini meski skalanya hanya U20.
Mengutip perbincangan hangat di Kompas pagi edisi 28/3/2023 yang dipandu oleh host Bayu Sutiono menyampaikan bahwa Indonesia layak mempertahankan iven piala dunia U20 ini karena sebagai bagian dari sejarah baru dalam merefrensikan ke ajang lebih besar yakni Piala Dunia umum jika perhelatan U-20 sukses digelar.
Ada beberapa opsi yang diusulkan masyarakat yaitu boleh timnas Israel ikut turnamen asal bermain dinegara lain. Ali Mocktar Ngabalin Staff Kepresidenan RI pun akan bicara soal ini, ia mengatakan bahwa Indonesia hanya host pelaksana iven, penentuan bermain di negara lain itu pengaturan dan persetujuannya FIFA bukan hak tuan rumah dalam hal ini Indonesia ucapnya.
Meski demikian sejauh ini belum ada informasi langsung dari pihak FIFA membatalkan piala dunia U20 Indonesia dan memindahkannya ke negara lain. terbukti pada Senin 27/3/2023 tim dari FIFA terus mengecek persiapan stadion yang akan digunakan pada putaran piala dunia U-20.
Salah satu stadion menjadi perhatian pengecekan adalah Stadion Iwayan di Gianyar Bali. Tim FIFA mengecek kondisi diluar stadion hingga dalam stadion. mulai dari lahan parkiran hingga ruang ganti pemain, rumput, sound systen dan pintu masuk serta keluar stadion.
Ini pertanda bahwa FIFA pun masih mempercayakan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan piala dunia U20 yang rencananya akan digelar pada 20 Mei-20 Juni 2023.
Waktu pengajuan proposal untuk iven piala dunia, Indonesia dan Peru sama-sama memiliki peluang besar setelah mengalahkan beberapa pesaing berat seperti Italia, Inggris dan Jerman namun FIFA lebih memilih Indonesia karena berbagai sudut padang alasan salah satunya Indonesia tidak pernah tersentuh dengan iven FIFA bertajuk Piala Dunia. dan tidak ada namanya larangan tim manapun untuk tidak ikut iven tersebut selama mereka lolos kualifikasi dan tidak ada konsekuensi serta resiko yang dicakapkan dari kegiatan itu, yang pasti hanya satu yakni Indonesia siap jadi tuan rumah itu saja.
Dari respek lembaga sepakbola dunia tersebut memilih negara kita, maka seluruh rakyat Indonesia perlu bahu-membahu menyukseskan penyelenggaran olahraga bertaraf dunia ini.bukan sebaliknya melakukan penolakan.
Sangat disayangkan memang padahal anggaran yang digelontorkan pemerintah sudah triliunan rupiah untuk persiapan iven bergengsi ini.
Saat ini pihak pemerintah lewat ketua PSSI Erick Tohir akan melakukan kunjungan kerja ke Zurich Swiss untuk bertemu dengan ketua FIFA sehubungan dengan polemik timnas Israel di piala dunia U20. Kita doakan dan tetap suport agar bisa menyaksikan timnas Garuda bermain di level piala dunia meski hanya di U20.
Salam Sport -Admin