Bidikdot Konflik rumah tangga sering datang tanpa diduga baik ada permasalahan maupun tidak. Tentu hal ini akan memberikan dampak yang tidak baik terhadap hubungan suami maupun istri. Bicara kehidupan berumah tangga layaknya kita menyeberang lautan yang penuh dengan arus serta ombak dan gelombang.
Bahkan badai pun siap menunggang balikan kapal yang ditumpangi jika sipengemudi lengah.Maka sadar atau tidak seseorang yang masuk dalam lingkaran bahtera rumah tangga pernikahan yang sah, ia harus siap menghadapi berbagai resiko perselisihan diluar kebahagiaan nyata sebagai kodrat anugerah Tuhan.
Pernyataan sering menjadi eskalasi rendahan sering terlontar antar pasangan jika amarah sedang menguasai diri dimana pada akhirnya membuat hubungan dalam rumah tangga renggang. pernyatan-pernyataan tersebut adalah “kamu tidak berguna” “kamu pembawa sial” “kamu membebani saya” dan masih banyak lagi.
Untuk menghindari penyebab konflik dalam rumah tangga menjurus pada pertengkaran yang serius anda perlu mengenali ciri-ciri perselisihan dan solusi mengatasinya sehingga tidak merembet pada perceraian.
1. Sumber Konflik
Cari tahu dahulu dari mana akar persoalan dalam rumah tangga anda kalau hanya sesuatu yang tidak terlalu dibesar-besarkan maka hanya pengertianlah sikap wajib diterapkan.
Baik suami maupun isteri perlu memahami sikap serta tindakan yang bisa memicu konflik. Bila perselisihan hanya karena sesuatu yang tidak bermanfaat maka hindarilah jangan main hakim sendiri atau main seroboton tidak ada rasa kemanusiaan.
Semakin menyadari dan memahami bahwa perselisihan dapat memicu konflik serius, apalagi menyangkut hal-hal sepele maka perlu adanya saling pengertian tingkat tinggi. atau bisa saya katakan pengertian tingkat dewa.
Mengapa pengertian ini begitu penting karena dapat menahan laju emosi yang berselisih (suami/istri) agar keademan tetap terjaga meski dalam situasi saling tidak nyaman.
Contoh: Bila istri sementara bicara dengan luapan emosinya yang begitu tidak terkendali anda sebagai suami yang harus mengendalikan diri. Biarkan istri anda selesai bicara dengan suasana hatinya yang panas atau bercampur aduk anda tidak perlu menanggapinya.
Beberapa saat jika ia (istri) mulai terdiam barulah anda menyapanya, sudah selesai kamu bicara? tolong dengarkan penjelasan saya dengan nada sopan demikian sebaliknya istri.
Dengan cara ini rumah tangga anda bisa keluar dari perselisian bahkan akan semakin terbina keluarga yang diberkati Tuhan.
2.Tindakan Apa Saja Memicu Konflik
Pemicu konflik antara suami istri sering terjadi adalah ketidak jujuran, malas, mabuk, jarang pulang rumah tanpa informasi dan masih banyak lagi.
Ketidak Jujuran: Hal ini meliputi saling sembunyi uang, tidak pernah terbuka dan selalu menang sendiri tanpa memikirkan bahwa di dalam rumah tangga masih ada orang lain baik anak-anak ataupun orang tua.
Malas: Sikap ini dapat menjadi pemicu subur antara suami-istri berselisih apalagi seorang kepala keluarga. pasti jika ia tidak bekerja akan menjadi sasaran omelan dari si istri. Jadi untuk suami-suami mulailah bekerja karena anda adalah tulang punggung keluarga.
Mabuk: Hal ini masih relatif sebab masih banyak juga suami-suami atau kepala keluarga yang tidak suka mabuk-mabukan. Tetapi dari sebagian besar cerita berumah tangga bahwa mabuk menjadi pemicu konflik paling unggul dalam keluarga.
Sering Tidak Pulang Rumah
Ini yang harus diwanti-wanti bagi kehidupan berumah tangga suami maupun istri. Sesibuk apapun anda dalam pekerjaan baik di lingkungan tempat dimana anda bekerja atau memiliki agenda diluar daerah pulang kerumah itu wajib.
Sebab anda bekerja bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keluarga apalagi anda punya tanggungan anak serta orang tua atau mertua.
3.Perselisihan adalah Anugerah Tuhan
Perselisihan (konflik) dalam berumah tangga merupakan anugerah yang diijinkan Tuhan supaya masing-masing suami-istri memperlengkapi diri bahwa dimana lewat berselisih dimungkinkan memberikan sebuah perubahan positif dalam keluarga dan rumah tangga anda langgeng sampai opa oma, kakek dan nenek.
Rick Warren seorang Theolog asal Amerika Serikat dalam bukunya yang terkenal “Untuk Apa Aku Ada di Dunia Ini?” mengatakan “Anda dicipta Tuhan bukanlah sesuatu kebetulan, tetapi memiliki tujuan mulia untuk memuliakan Dia”.
Jadi setiap rumah tangga bukanlah suatu hal yang kebetulan ia hadir dilingkungan dimana ia tinggal dengan tujuan yang telah ditetapkan Tuhan sebagaimana janjinya di hadapan Tuhan.
Sehingga dapat dipastikan bahwa masalah dalam rumah tangga pasti ada solusinya dan tidak ada rumah tangga yang tidak bisa dipertahankan semua rumah tangga kehidupan keluarga dapat dipertahankan hanya saja dapatkah masing-masing insan (suami-istri) saling mengampuni dan memaafkan.
Sekiranya tulisan pendek ini bermanfaat bagi kita, jika dimungkinkan anda dapat membagikannya keteman anda.
Salam Kasih, Penulis