Bidikdotcom – Seluruh mata dunia tertuju di Olimpiade Tokyo 2020 dimana hari ini Senin 2/8/2021 partai final bulutangkis untuk meraih medali Emas, Perak dan Perunggu dari masing-masing perwakilan negara di perebutkan.
Indonesia berharap kepada duo andalan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang akhirnya berhasil menumbangkan lawan kuat asal China pasangan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan 2 set tanpa balas.
Greysia/Apriyani menyumbangkan Medali Emas pertama untuk kontingen Merah Putih dari 8 cabor yang diikuti. dengan demikian total medali diperoleh Indonesia berjumlah 5 medali
Masing-masing dari cabor:
1. Angkat Besi 61 Kg Eko Yuli Irawan (Perak)
2. Angkat Besi 49 Kg Windy Cantika Aisah (Perunggu)
3. Angkat Besi 73 Kg Rahmad Erwin Abdulah (Perunggu)
4. Badminton Tunggal Putra Anthony Sinisuka Ginting (Perunggu)
5. Badminton Ganda Putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Emas)
Target Indonesia mendapatkan Medali Emas dari bulutangkis adalah 3 medali tapi sayang pasangan ganda putra nomor satu dunia Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dihentikan oleh pasangan asal negeri Jiran Malaysia.
Sementara Ganda Putra lainnya Jonathan Khristi harus mengakui kekuatan Axelsen asal Denmark dan angkat kaki lebih awal dari Olimpiade kali ini.
Greysia/Apriyani sudah terlihat dari fase group konsisten mereka dan kesabaran bermain saat menghadapi lawan-lawannya.
Dalam sambungan video call dengan televisi nasional tvOne langsung dari Tokyo oleh mantan pemain nasional Icuk Sugiarto yang juga pelatih kepala tim Bulutangkis Indonesia mengatakan bahwa lawan terberat kedua andalan ganda putri ini adalah Singapura.
Tetapi karena cara bermain mereka terlalu percaya diri dan terbawa emosi maka Greysia/Apriyani dapat mengalahkannya. inilah modal kedua pebulutangkis itu yang terbawa hingga final tutur Icuk.
Pertandingan yang di mulai pukul 13.30 wib itu mempertontonkan permainan menegangkan antara pasangan Indonesia vs pasangan China.
Jutaan penduduk tanah air mendoakan agar Greysia dan Apriyani mampu mengharumkan nama bangsa dengan mengalahkan lawannya dari Tiongkok.
Perjuangan yang tanpa batas di tunjukan Greysia pada babak ke-2 saat raketnya rusak, ia pun lari keluar lapangan untuk mengganti raket dam kembali lagi bermain dimana akhirnya memberi poin bagi keduanya menjadi 19-14.
Torehan cemerlang dari Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Tokyo Jepang mencatatkan nama mereka dalam sejarah Olimpiade sebagai pasangan Ganda Putri pertama asal tanah air yang menyabet Medali Emas.
Untuk kelas pasangan, Indonesia terakhir meraih Medali Emas dari Ganda Campuran yang diwakili Liliyana Natsir/Tantowi Ahmad (Butet dan Owi) di Olimpiade Rio Jeneiro Brasil 2016. kala itu mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, pada partai final di Riocentrio Brasil Rabu (17/8/2016), sekaligus sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan ke-71.
Olimpiade kali ini memberikan efek pengaruh signifikan terhadap konsistensi atlet Indonesia meraih gelar juara khususnya cabor Badminton.
Pemain-pemain berkelas dimiliki pasukan Merah Putih tidak ada yang bergeming semuanya tertahan diawal kompetisi dan harus pasrah dengan kenyataan.
Congratulations bagi kalian berdua Greysia/Apriyani Indonesia bangga memiliki atlet seperti kalian dengan sabar menanti kemenangan diakhir perjuangan.
Raihan Emas dari cabang Bulutangkis sekaligus menutup rangkaian keikut sertaan Indonesia di ajang olahraga Olimpiade Tokyo 2020.
deny.BDC