Banyak Masyarakat Takut Divaksin ini Penyebabnya

 

Foto bidikdot

Bidikdotcom – Program pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan dengan melakukan vaksinasi secara menyeluruh bagi masyarakat Indonesia. 

Pelaksanaan vaksin bertujuan untuk percepatan pemulihan ekonomi meskipun perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak tidak berkerumun merupakan gaya hidup yang tidak boleh diabaikan di masa virus corona masih tinggi penyebarannya.

Tetapi sangat disayangkan ada banyak masyarakat takut untuk divaksin dengan berbagai alasan penyebabnya utamanya adalah perasaa takut.

Berita hoax seputaran vaksinasi menjadi pelaku utama penyebab takutnya masyarakat untuk divaksin

Hal ini kami pantau saat di Wilayah Pemerintahan Kecamatan Lembeh Utara dalam program, vaksinasi khusus pelayana publik seperti para pekerja gereja (Pelayan Khusus/hamba Tuhan), pemilik kios, pemilik perahu taxi, Kepala Lingkungan dan Ketua RT, tukang ojek masih sangat minim datang ke Puskesmat untuk divaksin.

Sehingga beberapa petugas medis dan para dokter yang bertugas saat itu meminta mereka yang sudah divaksin untuk memberitahukan kepada warga lainnya sebagaimana target vaksinasi agar dapat datang untuk bersama dalam program pemerintah tersebut.

Idealnya penyakit menular seperti covid-19 ini semestinya harus divaksin karena akan memberi ketambahan daya tahan tubuh (imunitas) agar tehindar dari serangan virus.

Menurut dr.Franky mereka pun akan sangat memperhatikan unsur kehati-hatian dalam menjalankan tugas mereka sehingga bila ada masyarakat  prioritas tetapi memiliki latar belakang penyakit kronis tidak akan divaksin tetapi tetap mengikuti arahan dari medis.

Sehingga harapan para petugas medis di Puskesmas Kecamatan Lembeh Utara (lembut) masyarakat tidak perlu takut untuk ikut program kesehatan dari Pemrintah ini.

Meski dari beberapa orang yang sudah divaksin mengakui adanya efek samping seperti rasa meriang dan tubuh terasa pegal-pegal tetapi itu hanya sesaat dan pastinya sehat dan aman.

Sebetulnya kalau di flashback kebelakang caranya sama saat dulu menerima imunisasi waktu masih anak-anak pengaruhnya juga sama dan efeknya tidak terlalu lama.

Jadi bagi masyarakat prioritas khususnya pelayan publik untuk tidak takut divaksin dan masih nyaman untuk kesehatan. bila ada cerita ini dan itu jangan dulu percaya lebih baik langsung ke pihak berwenang dalam hal ini para dokter dan medis di tempat.

deny/bdc

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *