Stok Elpiji 3 kg Mulai Langka di Pulau Lembeh Jelang Akhir Tahun 2020

 

Kelangkaan gas Elpiji di Pulau Lembeh sejak 28/12/2020 Foto bidikdot

Bidikdotcom Sejak senin 28/12/2020 Stok Elpiji 3 Kg subsidi Pemerintah mulai langka di sekitaran Pualau Lembeh bahkan dipangkalan-pangkalan atau kios yang menampung bahan bakar gas ini sudah tidak memiliki stok dengan berbagai alasan.

Sulitnya masyarakat mendapatkan bahan bakar untuk memasak ini dikeluhkan oleh sebagian warga dari beberapa kelurahan seperti dari Pintukota, Batukota bahkan ada dari Kareko dan Binuang datang membeli gas elpiji di Kelurahan Pintukota sebagai Ibu Kota Kecamatan Lembeh Utara.

Baca Juga : Cabai Rawit Tembus 60 Ribu Per Kg di Kota Bitung

Dari pantauan saya sejak kemarin 30/12/2020 masyarakat sulit untuk mendapatkan bahan bakar bantuan pemerintah ini sehingga harus pergi jauh ke Kelurahan lainnya untuk mendapatkan gas.

Suasana NATARU  membuat stok elpiji berkurang meski di tengah pandemi tetapi kesibukan untuk mempersiapkan olahan makanan tidak berbeda jauh dengan perayaan sebelum terjadinya wabah virus corona. Bahkan permintaan masyarakat terhadap kebutuhan gas elpiji sangat tinggi.

Ini disampaikan oleh pemilik kios yang menjual elpiji 3 kg tersebut. tampungan stok elpiji tidak samapi 2 jam hanya sejam menunggu gas tersebut ludes terjual dari pasokan yang di ambil.

Seperti hari ini warga Kelurahan Pintukota harus membeli elpiji hingga ke Kelurahan Paudean.

Jarak yang cukup jauh ditempuh karena harus membeli gas elpiji untuk kebutuhan tahun baru besok menurut salah satu warga Pintukota Randi yang membeli gas elpiji di Paudean mengatakan ia beruntung bisa mendapatkan karena hanya tingga itu stok dimiliki pemilik kios.

Melihat kejanggalan atas kelangkaan elpiji ini maka pemerintah daerah kurang mengantisipasi persiapan masyarakat merayakat tahun baru termasuk pertamina.

Seharusnya Pertamina dapat meminimalisir ketersediaan stok elpiji agar tidak terjadi kelangkaan seperti hari ini.

Hampir disemua tempat penampungan gas elpiji bersubsidi tidak memiliki stok sama sekali khususnya di area Pulau Lembeh sangat disayangkan memang di hari bahagia ada saja kelangkaan bahan-bahan pokok dari kebutuhan masyarakat salah satunya adalah elpiji.

Selain terjadi kelangkaan bahan pokok elpiji permainan harga mulai di jalankan oleh para penjual dengan memanfaatkan situasi kelangkaan tersebut. diakui oleh beberapa pembeli harga yang mereka bayarkan adalah Rp 30.000/elpiji dari harga normal Rp 22.000.

Baca Juga : Air Kelapa Sulut Masuk Ekspor Singapura Harga Kopra Masih Mentereng di Tengah Pandemi

Tetapi mau bagaimana lagi karena memang dibutuhkan segera harus dibayar berapa pun harganya ungkap salah satu pembeli dari Kelurahan Batukota.(bdc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *