Hari Ibu : Cerita Sukses Anak Petani Yang Jadi Pengawal Presiden

 

Ilustrasi gambar pixabay

Bidikdotcom Besok Selasa 22 Desember 2020 akan diperingati sebagai hari Ibu di seluruh dunia. Ini di peringati untuk menghargai jasa dan kesosialan seorang ibu yang berjuang demi masa depan anggota keluarganya mulai dari suami sampai kepada anak-anak, mereka merupakan warna hidup dalam keseharian tidak hanya di lihat namun sangat dirasakan setiap sentuhan tindakannya.

Ibu merupakan nafas dari keluarga dalam menopang semua aktifitas seorang bapak mulai dari dalam rumah hingga luar rumah peran ibu sangat dibutuhkan dan dinantikan terlebih mengurus anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Baca Juga : 4 Hal Sederhana Dalam Hidup Berumah Tangga Baru Menikah

Inilah  kemudian menjadi cerita inspiratif dari seorang Panpanpres asal Kepulauan Sangihe tepatnya di Desa Basau Tabukan Selatan. Yafet Dahamate mengatakan bagaimana perjuangan seorang ibu dalam menjawab cita-citanya semenjak kecil untuk menjadi seorang tentara

Ibunya membantu bapaknya mulai dari bertani hingga melaut untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya bahkan harus berjalan kaki dari kampung menuju pasar yang saat itu belum ada kendaraan kira-kira 15 km jaraknya.

Namun sang Ibu tidak pernah mengeluh yang penting kelak anaknya di panggil seorang “Bapak” dan ini terbukti Pak Yafet di panggil Bapak oleh warga Sangihe bila bertemu dijalan baik di Manado maupun di Sangir karena menjadi seorang pengawal Presiden di tahun 1992-1994 bila dirinya cuti dan pulang kampung.

Pak Yafet merasa bangga sekalian haru dengan kedua orang tuanya saat bercerita kepda kami para anak muda  teristimewah sang Ibu dengan gigi berjuang untuk dirinya dan adik-adiknya.

Sangatlah ektrim dan tidak manusiawi bila ada anak yang memperlakukan ibunya diluar batas kemanusiaan sebab banyak hari ini para anak-anak tidak lagi mengindahkan teguran dan arahan para ibu mereka dan lebih memilih membenarkan diri sendiri.

Kisah cerita dari Pak Yafet tadi adalah alamat yang tidak salah dari seorang ibu yang menggiring anaknya berhasil masuk Istanah kepresidenan saat itu dibawa pimpinan Presiden Soeharto. Bagi mereka yang ingin berhasil tentu menghargai apa yang disampaikan oleh para ibu tanpa harus memberi perlawanan baik dalam tindakan maupun kata-kata.

Apa jadinya didalam keluarga tidak ada seorang Ibu yang melayani, ataukah seluruh kebutuhan dan persiapan pakaian, makanan, minuman akan di kerjakan seorang bapak tentu tidak! ada juga bapak yang dapat mejalankan tugas tersebut tapi tidak banyak dari 10 bapak pasti hanya ada 1 atau 2 orang saja dan selebihnya di gantungkan kepada seorang ibu.

Perlu diberi penghargaan kepada seorang ibu dalam kehidupan seseorang saat ia telah sukses karena Ibulah semua anggota keluarga bisa terawat bahkan membawa mereka lebih dari pada itu yakni berhasil sebab pekerjaan cekatan seorang ibu didalam rumah merupakan cerminan kesejahteraan keluarga seutuhnya.

Seorang Ibu juga menjadi pendaping setia kita saat sedih maupun senang kadang ia menjadi guru tetapi kadang juga berlaku seperti seorang murid mau mendengarkan isi hati anak-anaknya maupun seluruh anggota keluarganya.

Jika ingin sukses seperti cerita tadi mari hargai Ibu kita dan turuti keinginan mereka walaupun terasa di cambuk itu karena mereka ingin di kemudian hari anaknya akan sukses dan mengingat bahwa sapaan lembut, sentuhan tuluslah mengantar anggota keluarganya pada kehidupan layak di muka bumi ini

Baca Juga : 7 Tips Mengelola Keuangan Bertahan Di Tengah Pandemi Covid-19

Selamat hari Ibu kalian adalah orang-orang terhebat kami terma kasih sudah menjadikan kami seperti hari ini salam dari kami anak-anakmu Ibu. penulis deni’s

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *