Bidikdotcom Hari ini Sabtu 10 Oktober 2020 merupakan hari bersejarah bagi masyarakat Kota Bitung dimana daerah yang sebelumnya ada dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Minahasa saat ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke 30. sejarah mencatat bahwa Kota Bitung merupakan wilayah otonom sejak tahun 1990 dari daerah administrasi menjadi Kota Madya dan di pimpin seorang Walikota.
Tetapi ada hal menarik dari perayaan ke 30 tahun kota yang disebut dengan Kota Cakalang ini yakni tidak dirayakan bersama oleh Walikota Maxmilian Jonas Lomban dan Wakil Walikota Maurits Mantiri karena kedua petahana ini sedang mengambil cuti dinas ikut dalam kampanye Pilkada 2020 untuk maju dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota 9 Desember 2020 mendatang.
Baca Juga : Hut Kota Bitung Ke 30 Tanpa Festival Dan Pengucapan Syukur
Perayaan ke 30 tahun ini dirayakan oleh Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Bitung Drs.Edison Humiang M.si yang juga sebagai Asisten 1 Provinsi Sulawesi Utara bidang kepemerintahan. Humiang bukan sosok asing di Kota Bitung sebab ia juga salah satu putra terbaik Kota serba dimensi ini sehingga lewat mendagri menunjuknya mengisi kekosongan dimana dua petahana sedang ikut Pilkada.
Biasanya juga di hari ulang tahun Kota Bitung ada banyak kegiatan bernuansa kreatif, budaya serta sosial untuk meramaikan euforia Kota yang dihuni sekitar 200 ribu jiwa ini. namun berbagai agenda dan moment penting maka euforia berkenan dengan hut tersebut tidak dilaksanakan.
Belum lagi wabah pandemi covid-19 atau corona virus desease masih mengancam masyarakat bila melakukan kerumunan secara berlebihan yang pada akhirnya bisa memberi peluang terjadi klaster penyebaran baru dari wabah virus berbahaya ini.
Kota Bitung hingga 9/10/2020 terpapar positif virus corona ada di angka 501 orang. sehingga untuk melakukan euforia berlebihan seperti tahun-tahun sebelumnya sangat tidak di mungkinkan karena akan melanggar protokol kesehatan sebagaimana digaungkan pemerintah sendiri.
Ini di perkuat dengan Surat Keputusan Walikota Bitung yang telah beredar dimasing-masing instansi termasuk di kelurahan-kelurahan yang di tandatangani Pejabat sementara dan diumumkan pada Jumat 9 Oktober 2020 dimana tidak ada pelaksanaan kegiatan pengucapan syukur secara berlebihan yang mendantangkan warga dari tempat lain.
Pengucapan syukur hanya dilaksanakan dirumah-rumah warga atau jemaat masing-masing sesuai dengan kebijaksanaan pemimpin-pemimpin denominasi masing-masing gereja. namun tetap menjalankan protokol kesehatan meskipun penetapan ini kadang dilanggar oleh sebagian warga masyarakat Kota Bitung dalam anggapan wabah berbahaya tidak akan sampai pada dirinya.
Dua iven kebanggan warga daerah multi dimensi ini yaitu Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) dan Pengucapan Sykur (thanks giving) menjadi atmosfir penggerak meramaikan hari ulang tahun Kota Bitung setiap tahunnya bahkan FPSL merupakan kalender Nasional 100 Iven dalam negeri yang bertujuan mendongkrak pariwisata nasional dimata dunia.
Namun seluruh warga masyarakat Kota Bitung harus menahan euforia di tahun ini karena persoalan sosial yang menerpa Indonesia bahkan dunia secara umum atas hadirnya wabah penyakit baru yakni virus corona yang berawal penyebarannya dari Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok dimana telah memakan korban hingga jutaan di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Harapan Masyarakat Dan Pemerintah
Lepas dari semua uraian di atas tentu sebagai masyarakat memiliki harapan saat Kotanya berusia ke 30 tahun hari ini 10 Oktober 2020. harapan-harapan yang bisa menjawab setiap persoalan tentu menjadi dambaan warganya sehingga semakin melangkah dewasa di usia yang baru ini Kota Bitung akan menjadi Kota yang rukun damai dalam persaudaraan dan kekeluargaan.
Bahkan akan menjadi Kota lebih dikenal dunia karena punya prospek pariwisata luar biasa bahkan hasil laut dan perkebunan bisa menjadi komoditi andalan memajukan perekonomian warganya.
Bukan hanya itu diusia ke 30 tahun ini kesadaran masyarakatnya dalam penggunaan sampah plastik semakin rendah sehingga Kota Bitung bisa bebas sampah. sebab salah satu persoalan krusial kenapa sampah di Kota Bitung belum terkelola dengan baik meski punya armada pengangkut sampah karena warganya rendah terhadap kesadaran untuk membuang sampah.
Demikian juga dengan Pemerintah tentu mengharapkan warga masyarakatnya untuk terus mendukung program pemerintah termasuk taat membayar pajak walaupun saat ini masyarakat Kota Bitung dibuat kaget dengan kenaikan pajak yang cukup signifikan.
Harapan-harapan lain tentu akan menjadi komoditi empuk jejualan para kandidat calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung saat ini sementara memaparkan program kerjanya jika dipercayakan masyarakat memimpin Kota Bitung lima tahun kedepan dalam kampanye blusukan secara sederhana dengan penerapan protokol kesehatan.
Bagaimana dengan harapan para Tenaga Harian Lepas (THL) yang statusnya non pegawai negeri sipil (PNS) bersama Pala dan RT sudah 2 bulan ini tidak menerima honor padahal kehadiran mereka di jajaran pemerintahan Kota Bitung cukuplah membantu.
Sangat disayangkan memang hari ulang tahun seharusnya para pengabdi Pemerintah tersebut ikut bersyukur dan berbahagia namun saat ini mereka hanya mengeluh tanpa tujuan siapa yang akan mendengar keluhan mereka. padahal kebersihan lingkungan dan pendataan masyarakat terhadap kependudukan tidak lepas dari kehadiran mereka secara semangat dan sukarela memberi dirinya meskipun honor yang dibayarkan kadang tidak mencukupi.
Jikalau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ditetapkan Pemerintah setiap tahunnya didalamnya sudah termasuk pembayaran honor THL Pala dan RT maka sangat tidak masuk akal jika honor/gaji mereka tidak dibayarkan sesuai jadwal pembayaran gaji. kecuali anggaran pembiayaan pekerja pemerintah non PNS ini diluar anggaran daerah.
Ini merupakan kemaslahatan manusia bukan sekedar mereka hanya itulah inilah dan sebagainya sehingga terkesan THL, Pala dan RT di Kota Bitung tidak terlalu penting. maka dengan itu ada upaya pemerintah dalam hal ini PJS Walikota dapat menjawab kerinduan para pekerja pemerintah non PNS untuk dapat mencairkan gaji mereka selama 2 bulan bahkan akan memasuki bulan ketiga.
Baca Juga : 30 Tahun Kota Bitung Dalam Pembangunan
Kiranya harapan masyarakat Kota Bitung tentang kemajuan, kesejahteraan, dan perlindungan hukum baik sosial, ekonomi, pendidikan maupun budaya termasuk harapan para pekerja non PNS, ini juga akan terintegrasi bagi ketiga pemimpin Calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung siapa akan dipercayakan nanti oleh warga kota multi dimensi ini lima tahun selanjutnya 2021-2026. Akhir tulisan ini dirgahayu Kota Bitung Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa memberkatimu.
Semoga Pemkot Bitung dengar keluhan kita