Bidikdotcom Sampai hari ini pasien terpapar Covid-19 di Indonesia telah mencapai 91.751 kasus tersebar diseluruh 34 Provinsi tanah air termasuk di Sulawesi Utara sudah menembus angka dua ribuan sehingga membuat Pemerintah daerah harus mengambil kebijakan untuk tetap melaksanakan dengan disiplin kesehatan sesuai dengan prtokol kesehatan penanganan wabah virus corona.
Masyarakat masih dihimbau untuk tetap berada dirumah meskipun pemberlakuan adaptasi kehidupan baru sebagian daerah belum melaksanakannya secara menyeluruh dan ini masih mempengaruhi aktivitas masyarakat diluar rumah untuk mendapatkan penghasilan tambahan ditengah pandemi.
Baca Juga : Warga Lembeh Pilih Bertani Di Tengah Pandemi Covid-19
Namun hal ini berbeda dengan warga masyarakat diPulau Lembeh yang kesehariannya beraktivitas diluar rumah lewat mengelolah tanah mereka untuk pertanian diladang perkebunan masing-masing.
Warga Pulau Lembeh saat ini bisa dibilang telah siap dengan ketahanan pangan lewat tanaman umbi-umbian dan pisang sebagai komsumsi pengganti beras bila ada yang belum sempat membeli beras. bukan hanya warganya tetapi Pemerintah di dua Kecamatan itu juga turut andil dalam penciptakan pertanian sebagai bagian dari mempertahankan pangan di Lembeh Utara dan Lembeh Selatan.
Meskipun ditengah ancaman penyakit berbahaya saat ini sementara melanda dunia tetapi warga pulau lembeh sangat bersyukur sebab dari wabah penyakit inilah kemudian menjadikan lahan perkebunan sebagai aktivitas baru sehingga lahan kosong selama ini tidak dikelolah akhirnya dapat diolah untuk ditanam berbagai macam tanaman makanan dan rempah ungkap seorang warga Kelurahan Pintukota.
Bukan hanya itu Pulau Lembeh juga akan menyambut panen raya cengkih yang akan dimulai pada Senin 27 Juli 2020 meskipun ada sebagian perkebunan cengkih warga telah memulainya seminggu lalu dan ini merupakan keberkahan bagi warga Lembeh meski ditengah pandemi hasil panen masih melimpah.
Sepuluh tahun silam Pulau Lembeh masih menjadi penonton mengenai salasatu tanaman rempah terkenal di Indonesia kini warga Pulau Lembeh rata-rata telah memiliki lahan perkebunan cengkih yang bisa diandalkan bahkan dari daerah lain pun datang bekerja memanen cengkih dipulau dengan wisata Patung Yesus yang telah mendunia.
Lewat itu juga panen raya cengkih di Pulau Lembeh diakhir bulan Juli ini membuka peluang untuk tenaga kerja musiman dan membantu warga lain untuk menambah pendapatan dimasa-masa sulit karena Covid-19.
Ada dua kelurahan yang memiliki lahan perkebunan cengkih yang sedikit luas dari kelurahan lain yaitu Kelurahan Mawali di Kecamatan Lembeh Utara dan Kelurahan Pancurang di Kecamatan Lembeh Selatan ini membuktikan bahwa Pulau Lembeh juga bisa menjadi pemasok cengkih terbaik dari daerah lain di Sulawesi Utara,
Baca Juga : Harga Kopra Mulai Beranjak, Petani Tenaga Kami Dihargai
Namun demikian walaupun Pulau Lembeh telah menjadi bagian dari penghasil cengkih di Sulut bukan berarti kesejahteraan para petaninya terjamin sebab beranjak dengan harga cengkih sekarang masih ada diharga Rp 50.000-an sehingga harapan para petani cengkih di Pulau ini harga cengkih bisa mencapai 70-80 ribuan meskipun harga cengkih jaman Presiden Gusdur sulit didapati.