Bidikdot.com Hari ini Sabtu 2/5/2020 para murid didik kelas 3 SMA dan SMK bahkan sederajat se Kota Bitung menerima hasil ujian yang telah mereka ikut lewat bimbingan online dari guru pembimbingnya. ada rasa haru bangga dari para guru bisa membuat muridnya lulus dengan nilai cukup meskipun diakui bukan standar kelulusan yang mereka harapkan biasanya dilaksanakan yaitu Ujian Nasional (UN).
Semenjak Pemerintah mengumukan lewat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada awal Maret lalu bahwa Ujian Nasional tahun 2020 dibatalkan pelaksanaannya karena Corona Virus Desease (covid-19). membuat semangat para siswa kelas tiga diseluruh nusantara buyar setelah kelas tambahan (les) sering mereka ikuti sejak desember 2019 hingga Februari tidak memiliki arti sama sekali.
Baca Juga : TVRI Fasilitasi Program Belajar Dari Rumah Oleh Kemendikbud
Belum lagi mereka harus melaksanakan ujian dari rumah tentu konsetrasi serta mendambakan ruang kelas bertatap dengan sahabat akan membuat atmosfir persaingan adrenalin mereka mengisi lembar jawaban dalam komputer penuh disiplin. namun karena dirumah saja semua berubah santai tak perlu konsen buru-buru dan lainnya. saat kami bertanya kepada sala satu lulusan dari Lembeh ia mengakui sangat kecewa dan terasa sia-sia perjuangan yang telah dibangun selama 3 bulan terakhir sebelum penetapan tinggal dirumah.
Meskipun demikian para orang tua murid menerima hasil dengan bangga dan bahagia sambil menyampaikan rasa terima kasih kepada para guru dimana telah membantu anak-anak mereka walaupun dimasa sulit virus corona.
Para Guru rela membuang waktu mereka untuk door to door mengantar hasil kelulusan kerumah para murid. sebab tidak ada kegiatan penamatan biasanya dilakukan didalam ruangan kelas ada tangisan haru, senyum bahkan kebiasaan coret-mencoret disaat kelulusan masih menjadi budaya luapan kesenangan para murid disaat pengumuman kelulusan.
Tapi kini hasil mereka terima penuh keheningan hanya sedikit candaan antara guru dan murid dan belum tentu juga bila murid maupun orang tua berada di tempat.
Diketahui akibat dampak yang dihasilkan dari Covid-19 ini hasil kelulusan para murid ditentukan dengan nilai raport meskipun hanya raport namun tidak mengurangi kualitas dari apa yang hendak dipersembakan kepada diri sendiri, guru dan orang tua inilah kemudian memotivasi mereka bahwa ujian raport sama tinggi nilainya dengan ujian nasional.
Opini Balik
Social Distancing semakin memperparah para murid untuk berinteraksi dengan sesama sahabat para guru dan orang tua sehingga dimungkinkan jika tindakan pertemuan untuk menyatakan perpisahan mereka disekolah dilarang tidak diijinkan maka lulusan tahun 2020 merupakan lulusan terburuk sepanjang sejarah dunia pendidikan di tanah air.
Dan hal tersebut sangat dimungkinkan sebab penyebaran Covid-19 di tanah air terus meningkat dan telah mewabah di 321 kabupaten/kota se Indonesia jika hingga Juni belum ada perubahan penurunan Covid-19 maka bakalan tidak ada kegiatan perpisahan disekolah namun skemanya pasti diatur oleh para dewan guru masing-masing sekolah.
Memiriskan memang wabah virus mematikan ini membuat semua pergerakan manusia berhenti secara umum termasuk dunia pendidikan. walau Pemerintah telah menerapkan sistem belajar dari rumah dan dipandu dari tayangan televisi belum serta merta dapat membuat rangking murid berubah sebab kebanyakan murid memanfaatkan kesempatan untuk santai dan bermain.
Lepas dari semua dampak tersebut keikut sertaan orang tua melakukan pengawasan terhadap anak-anak dirumah merupakan subangsi kecil bernilai besar sehingga walaupun belajar dirumah akan terasa seperti didalam kelas.
Sehubungan hari ini sebagai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) maka apapun dampak Covid-19 akan memotivasi para murid bersemangat apalagi akan melanjutkan kejenjang lebih tinggi sehingga punya niat yang sama berkualitas dari ujian nasional maupun ujian raport. namun juga akan menjadi satu catatan kecil bagi mereka bahwa sejarah telah mengantarkan mereka kepada peradaban pendidikan yang tidak pernah dirasakan oleh lulusan SMA/SMK dan Sederajat setelah Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca Juga : Warga Lembeh Pilih Bertani Di Tengah Pandemi Covid-19
Hari Pendidikan Nasional tahun 2020 mencatatkan cerita dibelakang awan gelap namun penuh fakta menyenangkan saat sehelai enplope mereka terima dengan tangan bangga dan rasa haru tidak terhindar dan abu-abu putih mengisyaratkan adalah seragam terakhir mereka kenakan dalam balutan harapan yang tertimbun seiring dengan dampak wabah virus membenamkan cita mereka. selamat menerima keberhasilan para penerus bangsa dan negara.