Bidikdot.com Ruko Pateten merupakan salasatu mobilitas manusia teramai di Kota Bitung dalam pergerakan ekonomi setiap hari. meski di tengah penerapan
“Social Distancing” karena Covid-19 oleh Pemerintah namun area ini masih tetap terlihat ramai walaupun kehadiran warga memadati tempat ini sudah sangat sedikit dan sering terjadi kelengangannya pada hari minggu..
Pusat perbelanjaan sekalian pasar dibangun oleh Pemerintah Kota Bitung pada tahun 1989 dan di operasikan pada tahun 1991 menggantikan pasar padang pasir
yang semrawut dan tidak tertata. Bangunan ruko pateten ini membuka akses ekonomi menjanjikan bagi warga sekitarnya termasuk warga di Pulau Lembeh.
Dilengkapi dengan beberapa anak jembatan menjadikan ruko pateten sebagai kedaulatan ekonomi baru magi masyarakat Pulau Lembeh sebagai pengguna utama dermaga ini.belum juga saat ini sebagai bagian jalur pariwisata bagi para pelancong ingin melihat panorama indah pulau lembeh.
Namun seiring berjalannya waktu beberapa area anak jembatan sudah rusak dan sebagian telah ambruk akibat di makan usia. seperti terlihat pada gambar di atas itu adalah potret anak jembatan ruko pateten saat ini memprihatinkan kondisinya.
Belum ada pernyataan resmi dari otoritas pengolah ruko pateten sehubungan dengan kerusakan anak jembatan tersebut padahal disitu ada pos pengawas dari Dinas Perhubungan. bila dilihat kondisinya saat ini memang sangat memprihatinkan dan bahkan membahayakan bagi pengendara roda dua bila tidak berhati-hati melewati jembatan tersebut.
Beberapa masyarakat mengeluhkan akan kondisi anak jembatan dimana merupakan tempat parkirnya taksi perahu asal Batulubang. sehingga sangat diharapkan bagi instansi terkait dapat menyampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan area ruko pateten.
Memang diakui awal digunakan ruko pateten ini sering di jadikan tempat bongkar muat barang dari kapal maupun hasil kopra.bukan hanya warga lokal menggunakan anak jembatan ruko pateten. namun transport asal Batang Dua Maluku Utara sering menggunakan area ini untuk bongkar muat barang maupun hasil perkebunan.
Sudah 30 tahun anak jembatan ruko pateten ini digunakan namun sampai saat ini belum ada renovasi atau perbaikan terhadap bagian-bagian dengan kerusakan parah bahkan membahayakan termasuk anak jembatan tempat parkir perahu taksi asal Pintukota dan Batukota.
Bila di lihat dengan kondisi aktifitas masyarakat Pulau Lembeh saat ini jembatan ruko pateten tanpaknya sudah tidak layak untuk di gunakan mengingat bila hari raya besar keagamaan tiba area ruko hampir tidak bisa menampung pergerakan warga belum lagi di tambah dengan kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4 lalulalang diarea jalan depan jembatan.
Baca Juga : Jadwal Acara “Merdeka Belajar” di TVRI Mulai Senin Besok
Mungkin solusinya saat ini ruko pateten di renovasi jembatannya bila belum ada alternatif pemindahan dari Pemerintah Kota Bitung karena sudah mengalami kerusakan parah dan ini sangat mendesak mengingat aktifitas diruko pateten cukup tinggi dan sangat berbahaya dengan fisik saat ini bila terus menerus dipaksakan untuk digunakan. (ds)