Bidikdot.com Penyebaran Covid-19 yang cukup cepat di berbagai belahan dunia membuat semua kegiatan ekonomi antar negara menjadi kaku baik kegiatan ekspor impor maupun kunjungan wisatawan dari berbagai negara menurun drastis atas peristiwa global yang melanda bumi. bukan hanya itu pemberlakukan “lockdown” di berbagai negara semakin membuat pergerakan ekonomi makin menunjukan hal yang sangat memprihatinkan.
Dari dalam negeri sektor pariwisata yang menjadi andalan pendapatan negara kini harus menghadapi polusi buruk atas kasus VC-19 yang sementara melanda berbagai daerah di tanah air. dari hasil pantauan dan kontrol yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan sampai pada 13/3/2020 sudah ada 69 pasien yang di nyatakan positif virus corona.
Baca Juga : Rosan Roeslani : Sektor Pariwisata Menjadi Terdepan Imbas Covid-19
Tak pelak lagi atas beberapa kasus virus corona yang terjadi di tanah air maka pergerakan aktifitas pariwisata terus menunjukan penurunan yang sangat signifikan. Bali yang menjadi pusat wisata nasional harus menerima kenyataan yang cukup pahit atas wabah virus corona yang menimpah hampir 117 negara menurut laporan WHO pada 12/3/2020.
Imbas dari wabah corona terus memperlebar jarak pengaruhnya ke berbagai daerah khususnya Sulawesi Utara. daerah Nyiur Melambai pun tidak bisa lolos dari kelesuhan aktifitas pariwisata.
Di Kota Bitung resort-resort yang menyediakan jasa diving dan penginapan kini hanya pasrah menerima kenyataan atas kasus wabah virus corona. penyebaran virus yang sangat cepat di berbagai negara memberikan keputusan final bagi para wisatawan yang telah melakukan bookingan untuk datang berkunjung ke daerah kota cakalang itu khususnya di Pulau Lembeh
Pulau Lembeh memiliki beberapa area resort yang menyediakan jasa diving dan penginapan yang telah di kenal di berbagai belahan dunia atas spot divingnya yang eksotis dan menghebohkan.
Namun atas kasus virus mematikan itu para pengelolah harus membuat kebijakan agar tidak merugi dengan mengurangi beberapa pengeluaran yang di nilai cukup besar sala satunya mengurangi para pekerjanya secara bertahap sampai kasus wabah virus corona selesai di tangani.
Ini di lakukan untuk mengamankan agar usaha diving dan penginapan dapat bertahan secara terus menerus dalam kondisi apapun dengan begitu baik pengelolah maupun para pekerja (karyawan) masing-masing tidak di rugikan.
Di ketahui pembatalan bookingan dari para wisatawan yang hendak berkunjung ke pulau lembeh di karenakan pelarangan bepergian keluar negeri oleh pemerintah masing-masing negara dan terjadinya “lockdown”.dari informasi yang di berikan oleh para pekerja jasa diving dan resort tersebut setiap harinya terjadi pembatalan kunjungan (cancelled visit) sehingga mengakibatkan “low work” untuk layanan yang setiap harinya di berikan oleh para pekerja.
Sala satu resort diving di pulau lembeh yang mengurangi pekerjanya adalah lembeh resort dengan alasan bahwa setiap harinya terjadi pembatalan kunjungan dari para wisatawan sehingga membuat kegiatan layanannya yaitu diving tidak dapat beroperasi seperti sebelumnya maka kebijakan pengelolah yang di ambil adalah seperti yang di jelaskan tadi.
Baca Juga : Pemerintah Italia Tutup Sepak Bola Seri A
Menanggapi kebijakan pengelolah yang di berlakukan, para pekerja menyambut dengan hati terbuka dan memaklumi apa yang di buat oleh pihak pengelolah. sala satu karyawan mengungkapkan bahwa mereka harus menghargai keputusan dari pengelolah karena itu juga di buat untuk para pekerjanya juga “torang musti hargai keputusan dari owner”ungkapnya kental dengan dialek manado itu.