Bidikdot.com Tanah Papua kembali dibuat mencekam hari ini 21/8/209 kembali terjadi gerakan masa yang tak diduga oleh para aparat keamanan paran demonstran melakukan gerakan anarkis dengan membakar pasar Tumburuni
dilansir dari halaman web CNN Indonesia lewat seorang warga fak-fak yang dihubungi pihak CNN Eko Aristianto bahwa masa sedang bergerak menuju pusat kota fak-fak namun di halangi oleh brigade keamana kepolisian.
Baca Juga : Memaafkan Pulihkan Kerukunan Papua
Saat ini kosentrasi masa masih terpusat di pasar Tumburuni masa dibubarkan paksa oleh pihak keamanan dengan menyemprotkan gas air mata mereka harus bersembunyi agar tidak terkena gas air mata, namun kembali berkumpul untuk aksi merek ungkap Eko.
dari gambar celuler yang di kirim Eko masa berkumpul dan mengibarkan bendera bintang gejora namun kembali dibubarkan oleh pihak kepolisian yang melakukan pengamanan
Menurut keterangn Eko sudah ada korban sebab ada dua ambulans yang beroperasi namun belum diketahui berapa korban yang ada saat masa melakukan
aksi mereka.
Beberapa daerah papua yang sudah menunjukan kondisi keamanan yang kondusif kini Fak-fak kembali ricu.memang benar reaksi yang terjadi siang ini di Fak-fak tidak lepas dari aksi yang terjadi kepada beberapa mahasiswa di Surabaya dan Malang
namun bentuk-bentuk rekonsiliasi yang di lakukan oleh Pemerintah dan Polri kepada toko-toko masyarakat Papua serta beberapa mahasiswa Papua pada kemarin bertemu dengan Gubernur Jawa Timur sudah menunjukan sikap yang legowo apalagi ungkapa dari Lenys Kogoya Staf Kepresidenan khusus Papua meminta kepada seluruh warga Papua untuk memberikan maaf.
Jika dilihat dari alasan rekonsiliasi dan pengakomodiran dalam perlakuan yang adil bagi masyarakat Papua sepertinya sudah tidak ada masalah kelihatannya ada “penumpang gelap” yang sengaja memanasi suasana di tengah persaudaraan sesama anak bangsa khususnya di tanah Papua.
Baca Juga : Jokowi Emosi Boleh, Tapi Memaafkan Lebih Baik
Jika benar demikian maka perlu berhati-hati seluruh masyarakat Indonesia khususnya saudara-saudara di Papua jangan sampai teradu domba dan mungkin jika kedepannya terjadi lagi maka jelas persoalan kecil ini berhasil disusupi oleh orang yang tidak bertanggung jawab dengan setingan jarak jauh.