Bidikdot.com Sikap malas dan pekerja keras merupakan dua sisi yang sangat bertolak belakang dari apa yang dijalani bagi kehidupan seseorang didunia. pengertian sederhana bahwa seorang yang malas pasti tidak mau sukses dalam hidupnya, sebaliknya orang pekerja keras pasti dalam niat perjuangannya bahwa hidup harus lebih baik dari hari ini dan seterusnya.
Siklus hidup manusia tidak bisa dihindari dari kedua opsi tersebut walaupun sebagian orang tidak terlalu setujuh kalau hidup ini di jalani dengan serius harus dibawah santai agar tidak membuat pikiran terlalu monoton untuk bertindak dengan hanya mengejar harta kekayaan.
Namun sebaliknya ada orang sangat memprotes keras jika seseorang hanya ingin santai berpangku tangan tanpa ada upaya membaharui diri dan mau keluar dari ketepurukan ekonomi yang melilit hdup orang tersebut.
Baca Juga : Di Ujung Nikmat Petaka Ehabon
kita pun tidak bisa menyalahkan apa yang dianggap buruk menurut persepsi kita dengan keberadaan seseorang dibalik kekurangannya dari hidup yang dijalani.
Orang malas tidak memikirkan hal-hal yang membuat ia miskin namun didalam kemiskinannya, kekurangan ekonomi terlintas dalam benaknya ingin punya banyak harta dan hal istimewah lain yang disimpan dalam mimpinya.
Bagi pekerja keras tentu sebuah keistimewaan jikalau hasil yang didapat akan membawahnya pada sebuah titik dimana ia benar-benar menikmati sukses itu. walaupun harus di akui ada hanya sampai pada pekerja keras saja namun tidak pernah erasakan apa itu sukses karena terlalu boros dan hidup berfoya-foya.
dari penelitian beberapa ahli di inggris yang mereka tuang dalam sebuah petisi usai perang dunia kedua pada tahun 1955 berjudul secret of lazy bahwa membuat seseorang malas di akibatkan setres yang berkepanjangan terhadap perilaku lingkungan yang dijalani yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan.
sehingga tidak heran saat itu ada peraturan dari pemerintah inggris bagi warganya yang bermalasan akan diberi sanksi sesuai kedudukan dan strata masyarakatnya. sehingga tahun 1960 – 1970 Inggris menjadi negara industri terbesar didaratan eropa mengalahkan Prancis saat demo besar menuntut adanya revolusi industri.
Bagaimana sikap malas di era modern seperti sekarang ini pasti tidak relevan dengan tuntutan zaman yang menghendaki seseorang harus menjadi pelaku yang menghasilkan perubahan dalan dirinya sendiri dalam pencapaian yang diinginkan terhadap nilai hidup secara ekonomis dan realistis.
Baca Juga : Agama Dijadikan Alat Kepentingan Konyol
Begitu juga sebagai pekerja keras apalah artinya jika upaya yang kita berikan hanya sebatas niat pekerja yang hebat sementara untuk mencapai titik dimana sukses harus menjadi tujuan dari kerja keras sulit untu dinikmati.
Belajarlah untuk melepaskan belenggu keinginan kuat dari malas yang yang menderah hidup kita dan menatap masa depan dengan tidak hanya sebatas pekerja keras namun menjadi pemberi sukses dalam diri sendiri maupun mereka disekitar kita, bila dua sisi itu ada pada kita mulailah bergerak dari sekarang.
Salam Sukses