Bidik.com – Satu hari menjelang pengumuman resmi hasil Pemilu 2019 mulai dari Presiden dan Wakil Presiden, DPR,DPRD,DPD oleh Komisi Pemilihan Umum Kepolisian Republik Indonesia mulai memperketat pengamanan di area Kantor KPU di Jakarta.pengamanan pun di lakukan secara
berlapis mulai dari halaman sampai ruang Kantor di perketat dengan penjagaan berlapis.
Sehubungan dengan informasi bahwa akan ada gerakan penolakan dari sala satu pasangan calon Presiden dengan tidak akan menerima hasil pemilu 2019 khususnya Pilpres Pesiden pada tanggal 22 mei 2019.gerakan ini di sebut sebagai gerakan kedaulatan rakyat yang hendak menuntut untuk tidak disahkannya hasil pemilihan Presiden oleh KPU karena dianggap penuh dengan kecurangan.
Baca Juga : Kaum Milenial Penggerak Ekonomi Bangsa
Sebagaimana yang di sampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko bahwa adalah kewenangan pihak ke Polisian untuk mengamankan situasi dari kekisruhan pemilu.Moeldoko menambahkan bahwa Kepolisian berhasil mengamankan beberapa orang yang diduga teroris untuk memakai suasana pengumuman Pemilu 2019.
di lain pihak Badan Pemenangan Prabowo-Sandi tetap bersih kuku untuk melakukan aksi pada tanggal 22 Mei 2019 walaupun dari beberapa daerah ada yang sudah di amankan oleh pihak kepolisian untuk tidak datang ke jakarta karena alasan keamanan.
Menanggapi hal ini KPU tetap menjalankan amanat kenegaraannya untuk mengumumkan hasil Pemilu 2019 sebab sudah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.karenanya dalam persiapan pengumuman kepolisian mulai merapatkan barisan untuk mencegah hal-hal yang
tidak di inginkan.
Baca Juga : Rekapitulasi Hasil Pemilu 2019 Final Hari ini 21 Mei 2019
Diketahui sampai hari ini bahwa Jokowi ma’ruf unggul di 21 Provinsi sementara Prabowo-Sandi unggul di 13 Provinsi dengan presentase Jokowi-Ma’ruf 78.549.600 (55,46%) dan Prabowo-Sandi 63.085.347 (44,54%) hasil hitung real dari KPU tertanggal 20 Mei 2019.