Bidikdot – Daerah Merundung gelap membuka cahaya itulah penggalan kalimat yang bisa di maknai sebagai rasa syukur dari masyarakat kota bitung khususnya yang ada di pulau lembeh.sebab bulan Juni sampai dengan September merupakan bulan panen raya cengkih di 2 kecamatan yang ada di pulau lembeh.
Bila menarik benang merah pada 30 tahun silam masyarakat pulau lembeh sangat acuh dengan tanaman yang satu ini dominan tananam saat itu adalah pohon kelapa dan pala untuk menanam cengkih tidak terlalu mendapat perhatian lebih malah ada masyarakat saat itu hampir memusnakan pohon cengkih yang di tanam karena anjloknya harga cengkih yang berkepanjangan.
Baca Juga : Daerah ; Infrastruktur tanpa sasaran
Kini masyarakat pulau lembeh bak kepincut uang kaget menikmati apa yang telah di tanam beberapa tahun silam.pengakuan seorang masyarakat saat sharing dengan kami bahwa sebelum mereka menanam cengkih, sering keluar kampung untuk panen istilah yang di pakai pemetikan.
panen cengkih seperti ini hanya ada di tanah minahasa dan mereka sering dipanggil untuk panen dengan bayaran yang sesuai dengan kondisi saat itu “waktu itu torang makang gaji pa orang-orang gunung kalo so oras pemetikan” ungkap bapak lesman londo dengan dialek lembehnya yang kental yang saat ini juga salasatu masyarakat yang memiliki kebun cengkih.
Dari pantauan bidikdot di beberapa titik desa yang sementara panen saat ini ada di kelurahan Papusungan, Pancurang, Batulubang, Doorbolaang, Mawali, Pintukota, Binuang, Moto dan menurut informasi dari beberapa pemilik kebun cengkih ada yang akan mulai panen pada awal bulan agustus nanti.
ini membuktikan kesadaran masyarakat khususnya pulau lembeh terhadap mengembangan ekonomi secara mandiri dalam pemanfaatan area perkebunan yang kosong di samping tanaman yang di sebutkan tadi.
Bukan hanya pemilik kebun cengkih yang mendapat berkat namun masyarakat tidak memiliki cengkih pun ikut menikmati sebab jasa mereka di pakai untuk membantu dalam panen tersebut.
Baca Juga : Kel Pintukota Sukses Laksanakan Pemberdayaan Masyarakat 2019
Saat ini menjadi kendala yang menghantui para pemilik kebun cengkih adalah harga.sebagaimana informasi terakhir 1/7/2029 khusus kota bitung harga cengkih ada di kisaran Rp 60.000 per kilonya dan kemungkinan akan turun lagi.
itulah sebabnya ada harapan masyarakat buat pemerintah ketika selesai panen saat cengkih di jual harganya akan tetap stabil dan tetap menguntungkan.
sebab masing-masing pemilik kebun memiliki karyawan walau hanya musiman artinya pemilik kebun harus membayar orang yang sudah mereka pekerjakan dengan harapan harga cengkih ada pada level yang menguntungkan masyarakat bukan semakin hari berubah-ubah bahkan turun dari harga yang di harapkan.