Bidikdot.com – Lembeh Sederet rangkaian kematian yang terjadi saat pesta, baik itu pesta nikah, hari ulang tahun bahkan ucapan syukur lainnya di wilayah pulau lembeh menjadi hal patut di sikapi serta di tindaki secara serius oleh seluruh warga masyarakat Kota Bitung mulai dari Pemerintah setempat maupun TNI/POLRI yang bertanggung jawab menjaga stabilitas kambtibmas serta masyarakat Lembeh sendiri.
Kematian Stefanus Dalewi (31) warga Kelurahan Mawali pada minggu 16/2/2020 menambah daftar kelam kejahatan yang terjadi diakibatkan adanya acara disko atau sering disebut kaum milenial di Pulau Lembeh “disko tanah”
Baca Juga : Maksud Meramaikan Acara Pesta Nikah Nyawa Stefanus
Melayang
Kita flash balik lagi kasus yang menimpa warga Doorbolaang tahun 2019 silam meninggal akibat perkelahian dengan warga Pancurang Lembeh Selatan di lokasi acara disko tanah. bahkan perkampungan seperti Batulubang dan Pintukota yang pernah mengalami kejadian serupa.
Peristiwa hari ini 16/2/2020 perlu ada solusi kongkrit dari semua pemangku kepentingan dalam mejaga keamanan, ketertiban serta nilai kedamaian, sehingga tren kekacauan dengan lanjutan acara disko tanah tersebut tidak berujuk fatal.
Tidak ada yang salah dari lagunya maupun aksesoris penunjang dari disko tanah tersebut, hanya saja orang-orang yang terlibat dalam mengikuti acara tersebut menggunakan kesempatan untuk melampiaskan amarah maupun dendamnya apalagi pikiran seseorang telah dikuasia miras.
Kejadian hari ini menuntut kita selaku masyarakat khususnya di pulau lembeh bertindak secara cepat dan serius agar benturan-benturan seperti dicatat diatas tidak berujung maut dan terulang lagi di kemudian hari.
Baca Juga : 5 Wisata Unggulan Pulau Lembeh Perlu Anda Eskplor
Perlu adanya semacam sistem penataan terhadap menggunakan alat disko tanah di sebuah acara pesta.sehingga benturan yang membahayakan dapat di antisipasi tanpa ada korban jiwa.
termasuk di dalamnya adalah lagu-lagu yang dipakai.