Daerah  

Imbas Covid-19 Terhadap Kesehatan Pariwisata Daerah

Selat Lembeh yang memiliki spot diving eksotis Photo :bidikdot.com

Bidikdot.com Penyebaran Covid-19 yang telah terjadi di berbagai negara membuat sektor pariwisata benar-benar anjlok dari kejayaanya yang selama ini bahkan berpuluh-puluh tahun lalu menjadi penyumbang devisa terbesar negara untuk membangun negeri dalam menuju kesejahteraan.virus corona bak sebuah sunami yang tak terlihat namun menyapuh bersih setiap apa yang di lewatinya.

Beberapa daerah yang ada di Sulawesi Utara menjadi spot-spot kunjungan wisata asing harus menerima kenyataan atas gangguan yang di hasilkan dari penyebaran virus yang di yakini sampai saat ini di mulai dari kota wuhan tiongkok dan menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Baca Juga : Resort Diving Di Kota Bitung Mulai Kurangi Pekerjanya

Pulau Bunaken yang menjadi andalan wisata diving dan snorklin harus menerima kenyataan pahit atas kejadian yang menimpah dari penyebaran virus corona.bahkan beberapa resort yang menyediakan jasa diving dan penginapan harus di tutup untuk sementara waktu. sampai keadaan benar-benar pulih. beberapa karyawan yang bekerja di dalamnya harus rela di rumahkan.

Sala satu karyawan resort yang namanya tidak ingin di publikasikan  menerima akibat dari penyebaran virus corona mengatakan mereka tidak dapat berbuat apa-apa selain menyerahkan diri kepada Tuhan agar masalah ini cepat lewat dan mereka di panggil lagi untuk bekerja. “torang cuma pasrah pa Tuhan atas kejadian ini dan nyanda mu kase sala pa sapa-sapa klo torang di rumahkan” ungkapnya saat di hubungi oleh bidikdotcom.

Bukan hanya di Bunaken di Pulau Lembeh pun mengalami kejadian-serupa bahwa ada beberapa resort dengan berat hati harus merumahkan para pekerjanya demi menjaga kestabilan finansial perusahaan kedepan. walau dengan berat hati para karyawan yang bekerja rela menerima itu.

Tidak ada komentar berlebihan dari pihak pengelolah mereka hanya berharap persoalan kemanusiaan yang terjadi di dalam negeri akan cepat berlalu. dari informasi kami dapatkan bahwa bookingan yang telah di sepakati dan telah menjadi kalender kerja pada layanan resort diving setiap harinya mengalami cancelled atas beberapa penerbangan dari berbagai negara yang di tutup.

Dari update informasi terakhir bahwa penerbangan di Singapura telah di batasi keberangkatannya dan pihak otoritas bandara di Singapura melayani hanya dari pukul 00.00 sampai dengan 06.00 waktu setempat untuk membatasi semakin luasnya penyebaran virus corona.

Belum di ketahui secara pasti apakah pemerintah Singapura lewat otoritas bandara akan menutup secara permanen sementara bandara yang menjadi pusat transit penerbangan dunia itu ataukah tidak.

Terlihat sampai pada Senin 16/3/2020 beberapa resort yang ada pulau lembeh masih melakukan service terhadap kebutuhan para turis yang sementara menginap baik lewat jasa diving maupun fasilitas tinggal. belum ada tanda-tanda penutupan sementara yang di lakukan oleh pihak pengelola

Menurut beberapa manajemen resort penyedia jasa diving dan penginapan yang kami konfirmasi semua kesimpulannya ada di otoritas bandar Singapura.bila pihak pengolah bandara akan menutup sementara kegiatan penerbangan  di Singapura berarti resort di sekitar pulau lembeh dan secara umum ada di Kota Bitung juga ikut di tutup unutk sementara waktu

Sala satu karyawan resort yang menyediakan jasa diving dan penginapan Markus mengatakan bahwa mereka akan sampai bulan mei saja bekerja sebab pihak pengelolah telah menyampaikan sebelumnya kepada mereka kemungkinan terburuk akan terjadi.dan setiap karyawan harus menerima itu.

Lebih parahnya lagi bila pemerintah benar-benar memberlakukan “lockdown” untuk Indonesia maka resiko terburuk harus di terima oleh pihak pengolah maupun para pekerja yang ada di dalamnya

Baca Juga : Sektor Pariwisata Terdepan Kena Imbas Covid-19

Memang covid-19 telah membuat suhu pariwisata sulawesi utara khususnya di pulau lembeh benar-benar tidak sehat.alias sakit. namun lepas dari semua itu program pemerintah yang gencar-gencar mengkampanyekan hidup sehat sala satunya adalah cuci tangan dengan sabun selama 20 detik perlu mendapat dukungan dari seluruh masyarakat di sulut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *