Bidikdot.com Akibat dampak Covid-19 seluruh perekonomian menjadi lesu terlebih bagi pelaku usaha kecil menengah sangat terasa imbas dari wabah yang menyerang tanah air. aktifitas masyarakat dibatasi semua kegiatan harus dilakukan dari rumah sementara para pelaku usaha ini membutuhkan kehadiran masa atau warga untuk dapat melakukan transaksi sehingga usaha mereka dagangkan benar-benar memberi profit untuk perputaran modal dan biaya hidup.
Namun setelah penetapan social distancing bahkan physical distancing membuat setiap warga hendak beraktifitas diluar rumah merasa kawatir bisa-bisa nantinya terpapar dengan wabah berbahaya ini.
sehingga membuat berkurangnya nilai jual produsen ke konsumen. di Kota Bitung kebijakan Pemerintah hanya melakukan isolasi wilayah sehingga peluang usaha masih terbuka berbeda dengan daerah-daerah lain yang memberlakukan PSBB.
Baca Juga : Viral : Lapak Ramadan Kota Bitung Dibongkar Aparat Keamanan
Walau demikian dampak dari isolasi wilayah di terapkan Pemerintah Kota Bitung sangat membuat para pelaku usaha menengah kebawa merugi bahkan ada telah menutup total lapaknya karena kurang pembeli. yang datang.
Inilah yang terjadi pada para pelaku usaha ternak ayam potong di Kota Bitung harus pasrah dengan apa dialami oleh bangsa dan negara dari akibat penyebaran virus corona. para penyalur ayan mengakui merugi karena nilai jual tidak sesuai dengan harga pakan mereka beli.
Akhirnya mereka harus rela menjual ayam dengan harga miring dari pada tidak mendapat apa-apa biasanya harga ayam per kilo gramnya Rp 27.000 hingga Rp 32.000 tergantung beratnya ayam tetapi kini harga ayam kira-kira Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per kilo gramnya bahkan ada yang berat hingga 4 kilo gram hanya di hargai Rp 45.000 per ekornya dan 3 ekor seharga Rp 100.000.
Walau harganya jungkir bukan berarti membuat mereka tidak memiliki pemasukan sebab dengan harga seperti itu membuat kesempatan para pengunjung pasar membidik dagangan mereka.
Itu terlihat saat kami memantau area tempat penjualan ayam potong di Pasar Winenet pada Sabtu 25/4/2020 begitu banyak warga berburu ayam potong sebab sangat langka kesempatan seperti ini ungkap para pembeli tanpa memikirkan apa yang dialami para pelaku usaha ayam potong.
Bukan hanya ayam beberapa daging komsumsi setiap hari masyarakat juga mengalami penurunan harga dari harga normal danini sangat menguntungkan masyarakat untuk berebut harga daging yang murah meskipun bukan murah-murahan.di Kota Bitung para pelaku usaha masih bisa bernafas lega sebab usaha dijalankan masih bisa dinikmati ditengah pandemi Covid-19 iini.
Berbeda dengan daerah lain yang telah menutup usahanya karena merugi padahal pemberlakuan pembatasan aktifitas dalam satu wilayah baru sebulan berjalan. tetapi bila dampak masih terus akan menyerang Indonesia hingga bulan Agustus kemungkinan akan ada ratusan pelaku usaha kecil menengah khususnya di Kota Bitung akan tutup.
Namun bila seluruh warga Kota Bitung bergotong royong berjuang bersama memutus mata rantai dari penyebaran Covid-19 dengan disiplin menjalankan Protokol kesehatan di berikan Pemerintah maka wabah ini akan dapat di perkecil penyebarannya. namun sangat disayangkan masih banyak warga masyarakat mengabaikan himbauan Pemerintah untuk disiplin melaksanakan semua arahan diberikan oleh Pemerintah seperti pakai masker, cuci tangan dengan sabun dan lainnya.
Baca Juga : Bawang Merah Harganya Tembus Rp 50.000 Per KG Di Pasar Winenet Bitung
Hal-hal kecil tersebut adalah sesuatu setiap harinya dilakukan dirumah namun di tengah pandemi virus corona tidak ada alasan untuk tidak melakukannya di tempat-tempat umum sebab disetiap sudut pusat perbelanjaan telah tersedai air untuk mencuci tangan bahkan dirumah-rumah warga telah tersedia. bila kita disiplin melakukannya maka keberadaan covid-19 akan berkurang penyebarannya sehingga kita pun dapat menyelamatkan para pelaku usaha kecil menengah termasuk pengusaha ayam potong.