Bidikdot.com Setiap menyambut bulan Suci Ramadan area pusat perbelanjaan Kota Bitung menjadi tempat mendirikan tenda untuk menjajakan aneka menu kue dan makanan buat persiapan buka puasa dan ini telah dilakukan selama 5 tahun terakhir oleh Pemerintah Kota Bitung.bukan saja menjadi bidikan bagi pencari menu buka puasa tetapi bagi mereka yang tidak berpuasa pun yaitu non muslim tidak terhindar untuk mampir di lapak Ramadan ini.
Di Kota Bitung ada 2 tempat populer bagi lapak ramadan yaitu di Pasar Girian dan di pusat perbelanjaan tepatnya antara toko Walukow dan Warunk Gaya. dan ini menjadi tren grosir food saat bulan puasa tiba. alasan semua masyarakat mampir ke lapak tersebut adalah menu ditawarkan kepada konsumen begitu beragam mulai dari cemilan sampai pada menu utama ada dilapak ini, bukan hanya itu harga ditawarkan pun relatif terjangkau alias murah meriah.
Baca Juga : Bawang Merah Harganya Tembus Rp 50.000 Per KG Di Pasar Winenet Bitung
Ditengah Pandemi Covid-19 dengan gencar-gencarnya Pemerintah melakukan berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona Lapak Ramadan ini tetap dioperasikan dengan panjang tenda hingga 5 petak. tidak ada pernyataan dari Pemerintah tentang pengoperasian lapak ini namun terpantau pada 24/4/2020 lokasi sangat ramai di penuhi oleh pengunjung dan menjadi viral di 2 hri terakhir ini.
Tetapi pada hari ini 25/4/2020 kira-kira pukul 12.30 wita lapak ini telah ada pengunjung dan tidak disangka didatangi oleh pihak keamanan dari Polres Bitung yang di pimpin oleh Kapolres AKBP F X Winardi Prabowo SIK di dampingi Kepala Dinas Perdagangan Beni Lontoh.
Kapolres pun berdialog dengan pedagang yang berjualan didalam lapak tersebut menghimbau serta menjelaskan tentang bahayanya bila terpapar virus corona. demikian juga yang di jelaskan oleh Kadis Perdagangan sebab situasi kesehatan setiap pengunjung tidak bisa dijamin.
Akhirnya dari hasil negosiasi antara Kapolres dan Pemerintah lewat Kadis Perdagangan tenda lapak Ramadan harus direlakan untuk di bongkar. sontak saja peristiwa ini langsung mengundang reaksi masyarakat sekitar untuk membantu membongkar tenda yang telah didirikan sejak kemarin itu.
Lontoh pun menyampaikan para pelapak tetap boleh berjualan tetapi kondisinya tidak seperti pada kemarin hari terjadi kerumunan warga yang besar dan itu sangat berbahaya dan memiliki potensi terpaparnya seseorang dari Covid-19.
Para pedagang kuliner diberi kesempatan oleh Pemerintah berjualan di titik pinggiran jalan dan tetap memperhatikan jarak antar penjual agar Covid-19 bisa sama-sama diatasi. ” Silahkan berjualan di titik bagian pinggiran jalan “ ungkap Lontoh.
Hal ini pun langsung Viral di sosial media dan tidak luput dari kritikan keras para netizen yang membaca postingan maupun menjadi saksi dari pembongkaran tenda tersebut. tidak disangka di tengah usaha Pemerintah meminta setiap warganya untuk stay home dan jangan keluar rumah ternyata ada yang mengundang mobilisasi masa meskipun dalam bentuk berbelanja.
Baca Juga : 5 Warga Mogolaing Kotamobagu Positif Terpapar Virus Corona
Belum ada pernyataan dari Aparat maupun Pemerintah mengapa harus ada Lapak Ramadan di tengah pandemi virus corona padahal hal ini telah diketahui oleh masyarakat umum untuk sebisa mungkin menjaga jarak sesama warga. sehingga menimbulkan pertanyaan ditengah masyarakat apakah masyarakat penanggung jawab lapak ramadan memang sengaja mendirikan tenda ataukah mendapat ijin dari Pemerintah lansung ini masih pertanyaan. semoga hal ini menjadi pengalaman bersama warga Kota Bitung dan sama-sama kita bergotong-rotong memutus mata rantai Covid-19