Bidikdotcom Tidak selamanya perkawinan berujung manis banyak orang menyampaikan doa mereka kepada sahabat atau pun keluarganya saat perkawinan di langsungkan dengan berbagai ucapan.
Ada ucapan familiar sering kita kepada mereka yang sedang berbahagia karena telah menikah yakni “selamat berbahagia hingga kakek nenek” ungkapan ini tidak asing lagi bagi kita dimana ini selalu di alamatkan kepada mereka baru saja menikah.
Ikatan perkawinan sah bila dinyatakan secara hukum oleh dinas pencatatan sipil daerah masing-masing di mana telah diatur dalam UU Perkawinan No 16 Tahun 2019 sebagai revisi dari UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 dimana salah satu pasalnya 28B menyatakan bahwa :
Baca Juga : 4 Hal Sederhana Dalam Hidup Berumah Tangga Baru Menikah
” setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah serta Negara menjamin hak anak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.
Tetapi selaras dengan apa yang telah di atur dalam Undang-Undang di Negara ini maka perkawinan sah adalah mereka sebagai pasangan suami istri telah di teguhkan dan di akui dalam hukum agama menurut keyakinan dan kepercayaan dari agama tersebut.
Maka sejogjanya sebagai pasangan suami istri layak menghargai dan mempertahankan perkawinan sebagai nilai suci diakui agama dah hukum di negara ini.
Namun hal in sering bertentangan saat pasangan suami istri dalam proses rumah tangganya salah satunya melanggar akidah dan pengakuan 2 komponen utama tadi karena berbagai pandangan modern yang sebetulnya tidak mendidik hidup berumah tangga.
Judul bahasan kita kali ini tentang “Selingkuh” di saji dalam bentuk pertanyaan “kenapa selingkuh” padahal itu membahayakan dan melanggar 2 komponen pengakuan tadi dari hukum maupun agama.
Apa Membuat Seseorang Selingkuh dan Tidak Setia Dalam Rumah Tangga Serta Keluarganya?
mari kita bahas dari sudut pandang bidikdotcom
1. Ekonomi
Peran ekonomi dalam kehidupan berumah tangga sangat krusial seseorang bisa meninggalkan pasangannya maupun keluarganya hanya alasan isi perut.
Rasa tidak mencukupi dalam kebutuhan seseorang setiap hari akan membuatnya daun dan akhirnya tergoda dengan orang lain dengan latar belakang kehidupan ekonomi berlebihan meskipun ia telah berumah tangga.
2. Watak (Perangai)
Bawaan seseorang atau salah satu pasangan dengan perangai kasar dan otoriter akan membuat pasangannya lari dan memilih jalan selingkuh dengan tidak lagi memperhatikan dua hal penting dalam pengakuan mereka saat berlangsungnya perkawinan.
Watak kasar akan membuat pasangan lainnya kadang meninggalkan pasangannya tanpa memberi alasan-alasan mendasar.
3. Kenangan Indah
Memori Indah bersama mantan pacar bisa memicu seseorang melakukan perselingkuhan baik mantan tersebut masih bujangan atau sudah berkeluarga.
Sebabnya jika pasangan suami istri sudah menjalani bahtera rumah tangga harus mengubur dalam-dalam memori dengan mantan kekasih.
Disinilah fungsi keterbukaan antara kedua pasangan tersebut dan membangun komitmen menurut ukuran mereka bukan tergantung pada orang lain.
4. Styles
Gaya hidup pasangan sendiri kadang menjadi ukuran bagi pasangan lainnya seperti seorang istri tidak mampu berdandan sesuai dengan selera suaminya atau sebaliknya istri kadang menilai suami seperti orang kolot dan kuno dalam hal styles dan sering terpengaruh dengan orang lain memiliki kelebihan dalam berdandan sehingga hal ini juga memicu terjadinya perselingkuhan meski potensinya kecil.
5. Memberi Kesempatan
Dalam pergaulan di lingkungan atau diluar lingkungannya sendiri kadang seorang yang sudah berumah tangga tidak dapat membatasi diri untuk bergaul dan tidak menyadari bahwa ia sudah berumah tangga apalagi 4 poin bahasan diatas terpenuhi dari orang tersebut seperti jika ia seorang istri membiarkan tangannya dipegang lelaki lain,
menerima pemberian dalam bentuk apapun walau bersangkutan sudah mengetahui bahwa itu sebuah modus dan ini akan membahayakan kelangsungan bertahannya rumah tangga karena memberi kesempatan.
6. Sosial Media
Menjamurnya kepemilikan gawai di era ini atas penggunaan sosial media sering membuat pasangan suami istri rentan melakukan perselingkuhan bila tidak bijak menjalankannya.
Apalagi jika pasangannya gaptek terhadap teknologi maka akan terbuka lebar hal-hal tidak diinginkan dalam berumah tangga untuk dilakukan pasangan suami maupun istri.
Itulah ke enam poin pemicu pasangan suami istri dapat melakukan niat tidak setia bagi pasangannya untuk melakukan selingkuh.
Lalu bagaimana tanggapan pasangannya jika mengetahui istri atau suaminya menghianati janji suci mereka saat perkawinan.
Dari berbagai kasus yang terjadi berselingkuh sering diakhiri dengan“maut” seseorang atau pasangannya tersulut amarah dengan emosi meluap-luap mengetahui suami atau istrinya berselingkuh dengan orang lain dengan tidak lagi melihat bahwa janji suci tersebut harus mereka jalani hingga akhir hayat bersama dengan anak serta cucu bahkan keturunan selanjutnya.
Khusus di Kota Bitung tahun 2020 ini ada dua kejadian tragis terjadi dari hasil perselingkuhan, yakni suami dari istri menghabisi nyawa selingkuhannya dengan sadis dan tidak manusiawi masing-masing bulan April di Pulau Lembeh dan 29 Oktober di Pelelangan Aertembaga.
Sangat mengerikan memang bagi yang bersangkutan sudah membunuh karena sulutan emosi sesaat sebenarnya menyadari bahwa itu bukan sebuah solusi.
Baca Juga : 10 Pahlawan Sosial Dalam “Dunia” Kerja Kurang Disorot Media
Bagi yang menyelingkuhi istri orang pun menyadari bahwa ia telah menodai komitmen pengakuan hidup suci mereka dan yang menjalankan perselingkuhan tersebut bila 6 poin diatas tidak terpenuhi dalam hidup berumah tangga seharusnya di cakapkan dengan penuh santun dan kasih sayang untuk mencari jalan keluar sehingga janji suci dapat dipertahankan hingga kakek dan nenek. (bdc)