Air Kelapa Sulut Masuk Ekspor Singapura Harga Kopra Masih Mentereng di Tengah Pandemi

 

Pelabuhan Kontainer Bitung Foto bidikdot

Bidikdotcom Masyarakat Sulawesi Utara patut berbangga dengan salah satu komoditi andalannya yakni kelapa masuk pasar ekspor hingga Singapura. Kemarin 28/12/2020 sempat menjadi pemberitaan utama media online seputar air kelapa asal Sulut menjadi permintaan utama pasar Singapura.

Dijuluki sebagai Kota Singa, Singapura memilih Sulut menjadi importir mereka untuk air kelapa karena dianggap memiliki kualitas cukup baik dari daerah lain yang ada di Indonesia. Tentu ini merupakan kabar baik bagi petani kelapa di daerah Nyiur Melambai ini.

Baca Juga : Harga Kopra Tembus Harga Rp 10000/kg di Bitung

Sebab sebelum ada informasi ini air kelapa hanya menjadi limba saat para petani masuk masa panen kelapa (kopra) 3-4 bulan dan hanya di pakai masyarakat lokal jika ada hajatan atau acara pernikahan itu pun hanya kelapa yang masih muda.

Dilansir dari halaman resmi liputan6.com lewat Kepala Operasional Pabrik PT Sasa Inti Ardhyan Herdyanto mengatakan bahwa air kelapa asal Sulawesi Utara ini merupakan pasar ekspor yang menjanjikan.

Selain sebagai komsumsi minuman langsung air kelapa yang nantinya akan di ekspor ke  Singapura akan di jadikan sebagai bahan olahan makanan dan minuman ungkap pelaksan eksportir itu.ia pun menambahkan “Sulut akan menjadi area strategis bagi usahanya karena memiliki banyak petani kelapa dengan hasil banyak dan memiliki kualitas buah kelapa yang cukup baik” tuturnya.

Hasil produk air kelapa ini akan di kirim melalui pelabuhan kontainer Bitung untuk dibawa langsung ke Singapura.

Ini merupakan kabar istimewah bagi petani kelapa di Sulawesi Utara bahwa air kelapa yang sebelumnya hanya menjadi limbah kini bisa dijadikan nilai ekonomi yang berkualitas karena sudah masuk pasar ekspor yang menjanjika tinggal bagaimana dari petani yang akan mengolahnya untuk mempertahankan hasil dari kualitas air kelapa tersebut. 

Hanya saja proses dari petani untuk di bawa ke tempat penampungan seperti perusahaan eksportir disebutkan diatas belum diketahui tata cara pendistribusiannya.

Sehingga butuh sosialisasi dari pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah bekerja sama dengan semua pihak berhubungan dengan ekspor bahan baku kelapa tersebut untuk di terapkan langsung kepada petani seperti apa mekanismenya mulai dari air kelapa yang disiapkan kelapa berkualitas seperti apa yang akan jadi komoditi ekspor dan lain-lain.

Hadirnya teknologi pengolahan air kelapa diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap petani kelapa sehingga semakin bergairah mengelola tanaman pohon kelapanya tidak hanya berfokus pada kopra yang harganya sewaktu-waktu bisa anjlok.

Namun dihampir sebulan ini harga kopra belum beranjak turun dari harga sebelumnya yakni satu juta rupiah per 100 kg dan ini akan menjadi pemicu bagi petani kelapa untuk terus semangat mengurus kebun kelapanya dan  di mungkinkan untuk ditanam kembali apalagi kelapa yang sudah cukup lama usianya.

Sebab terlihat bahwa dengan tidak adanya perubahan harga kelapa akan naik maka para petani mulai merubah komoditi tanam mereka dan beralih ke tanaman Pala dan Cengkih.

Baca Juga : Pemkot Bitung Perketat Aktivitas Warga Jelang Malam Akhir Tahun

Kiranya air kelapa Sulut  yang masuk pasar ekspor Singapura akan mendantangkan kesejahteraan berkepanjangan bagi petani kelapa tidak hanya pada musim tertentu tetapi seterusnya dimana kelak petani yang akan menjadi pelaku eksportir langsung tanpa memakai perantara atau tengkulak.(bdc)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *