Daerah  

Pembangunan Jembatan Swadaya Ruko Pateten Selesai di Kerjakan

Proyek swadaya masyarakat lembeh jembatan ruko boleh selesai 


Bidikdotcom Salah satu anak jembatan penyeberangan Ruko Pateten akhirnya selesai dilaksanakan setelah sempat viral beberapa waktu yang lalu karena ambruk dan sempat memakan korban meskipun hanya kecelakaan kecil.

Koordinator pembangunan  Christianto Janis SH mengatakan bahwa anak jembatan tersebut sudah bisa digunakan dan akan dioperasikan pada 11/12/2020. Proyek jembatan  menghabiskan anggaran hampir empat puluh juta rupiah ini merupakan sumbangsi dana dari para donatur dan masyarakat Lembeh yang berpartisipasi.

Tidak ada anggaran se sen pun dari APBD pembangunan ini murni swadaya dengan saling memberi bantuan meski hanya kecil namun karena berbagai pihak peduli maka boleh menerima hasilnya.

Anak jembatan ruko Pateten ini merupakan bagian tambatan perahu dari taxi laut Kelurahan Batulubang dan Paudean tetapi setelah mengalami kerusakan sejak pertengahan Maret lalu para pemilik taxi perahu dari kedua Kelurahan tersebut harus bersesakan menurunkan penumpang dengan perahu taxi milik Kelurahan Papusungan.

Jika tidak di perbaiki anak jembatan ini maka akan terjadi kemacetan parah di area jembatan tambatan dari perahu Papusungan apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru warga lembeh pasti akan membludak untuk berbelanja dalam rangka persiapan hari raya besar umat Kristiani itu.

Anak jembatan yang mulai pengerjaannya pada 23 November 2020 lalu mendapat respek dari berbagai pihak termasuk Pjs Walikota Bitung Drs.Edison Humiang MSi yang memantau pekerjaan tersebut.

Jika menelisik lebih jauh terhadap kondisi bangunan ruko ini maka selayaknya harus di perbaiki sebab usia bangunan sudah 30 tahun dengan kondisi besi yang sudah lapuk. Bukan hanya anak jembatan dari perahu taxi milik Kelurahan Batulubang saja yang perlu di perhatikan,

Tetapi di sebelahnya juga tambatan perahu dari Kelurahan Batukota, Pintukota dan Kareko perlu untuk di perbaiki karena akan sangat berbahaya bagi mereka yang menggunakannya apalagi di tambah dengan kegiatan bongkar muat kopra dan material berat lainnya membuat daya beban dari anak jembatan tersebut sangat di ragukan.

Apa jadinya jika perbaikan dilakukan nanti terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti kecelakaan. tentu ini juga butuh partisipatif serius dari masyarakat khusus pemakai tambatan perahu tersebut yakni masyarakat Batukota, Pintukota dan Kareko.

Sangat positif memang kegiatan gotong royong bila dilakukan secara bersama-sama maka akan sangat ringan semua yang membebani seperti yang dilakukan dalam pekerjaan anak jembatan tambatan perahu dari Kelurahan Batulubang itu.(deny)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *