Daerah  

Pemkot Bitung Perketat Aktivitas Warga Jelang Malam Akhir Tahun

 

Area pasar Winenet Bitung lengang saat pembatasan aktifitas lalu April 2020
Foto bidikdot

Bidikdotcom Penetapan Kota Bitung sebagai “zona merah” penyebaran wabah berbahaya covid-19 menjadi perhatian serius pemerintah kota atas beberapa kasus yang akhir-akhir ini menyerembet naik dibeberapa wilayah di Kota Bitung.

Pengetatan pemerintah terhadap tempat-tempat ibadah saat merayakan Natal lalu belum bisa memutus mata rantai dari wabah berbahaya ini.Seharusnya pengetatan dilakukan ditampat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan dan pasar-pasar rakyat.

Baca Juga : Pemerintah Larang Keramaian Tahun Baru, Pengetatan Hingga 8 Januari 2021

Padahal di gereja sangat jauh terjadinya cluster baru dan diluar dari apa yang dipikirkan sebagian orang sebab ditempat ibadah seperti gereja seluruh jemaat yang akan datang untuk mengikuti Ibadah sudah dalam keadaan bersih dan diarea gereja telah disiapkan tempat cuci tangan dan kebutuhan lain sehubungan dengan penerapan protokol kesehatan.

Bagaimana dengan pasar dan pusat perbelanjaan dimana sebagian sama sekali tidak menyediakan fasilitas protokol kesehatan sebagaimana anjuran pemerintah.

Inilah sebetulnya perlu ditindak lanjuti secara bijak oleh pemerintah saat memberlakukan pengetatan menjelang malam akhir tahun saat seluruh umat manusia menyambut tahun baru.

Dimana biasanya malam akhir tahun sering terjadinya kerumunan dari berbagai latar belakang masyarakat bahkan pusat-pusat perbelanjaan pun masih terlihat buka dipukul 00.00 malam dan masih terjadi transaksi disana.

Pemerintah bersama beberapa unsur Forkopinda melakukan rapat koordinasi pada Senin 28/12/2020 dilantai 4 Kantor Walikota Bitung menyikapi kondisi yang terjadi di Kota Cakalang sehubungan dengan penyebaran virus corona.

Makan dengan itu tempat-tempat perbelanjaan hanya di ijinkan hingga pukul 19.00 wita atau pukul 7 waktu Bitung, bahkan tidak ada kerumunan masa apalagi melakukan konvoi yang bisa menciptakan kerumunan semua warga Bitung diminta untuk tetap di rumah dan tidak perlu bepergian jika itu tidak ada keperluan yang mendadak.

Hal ini disampaikan oleh Kapolresta Bitung  AKBP FX Winardi Prabowo saat di wawancarai oleh media usai melakukan koordinasi dengan Pemkot Bitung pada 28/12/2020.

Kapolresta Bitung ini juga menambahkan bahwa koordinasi tersebut menindak lanjuti penegasan KAPOLRI serta surat edaran dari Gubernur Sulawesi Utara tertanggal 21/12/2020 terhadap penanganan covid-19 di seluruh Wilayah Sulut.

Imbas dari meningkatnya penyebaran wabah berbahaya di Kota Bitung satu rumah sakit yang dikelolah Pemerintah harus ditutup sementara karena beberap tim medisnya terpapar covid-19.

Maka dengan itu AKBP Winardi menegaskan agar masyarakat di Bitung tidak perlu merayakan malam tahun baru dengan berkerumun rayakan saja dirumah masing-masing dengan seluruh anggota keluarga dan tidak perlu melaksanakan open house.

“Kalau biasanya diakhir tahun ada perayaan pesta, mari untuk tahun ini kita lakukan secara sederhana tanpa mengurangi makna dari menyambut tahun baru tersebut” ungkap mantan Kapolres Minahasa Selatan itu.

Hanya saja pengetatan ini akan berbenturan dengan persiapan masyarakat untuk merayakan tahun baru 1 Januari 2021 memang tidak akan dilakukan open house maupun perayaan lain berhubungan dengan tahun baru tetapi masyarakat akan tetap berbelanja dengan kebutuhan keluarganya.

Dan dipastikan kerumunan dipasar-pasar tidak akan terhindar seperti yang terjadi saat jelang hari Natal kemarin. di tempat seperti inilah bisa akan tercipta cluster baru namun jika seluruh masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan semua stage holder melaksanakannya tidak hanya sebatas mengumumkan maka penyebaran wabah bisa ditekan secara perlahan.

Pengelolah pasar seharusnya menyiapkan tempat cuci tangan dibeberapa titik di seluruh area pasar atau juga pemerintah melakukan penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah aktifitas dipasar.

Baca Juga : Covid-19  Landa Premier League Laga Everton vs Manchester City di Tunda 

Dengan demikian meski ada yang terpapar namun tidak signifikan jumlahnya karena telah dilakukan penanganan awal pencegahan tapi juga para pengunjung pasar disiplin menjalankan protokol kesehatan maka bisa saja tidak akan terjadi penyebaran di pasar saat dikunjungi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *