News  

Kamala Harris Singgung Peradilan Amerika Yang Tidak Bekerja Sama

 

Kamala Harris Wakil Presiden Amerika terpilih foto: twitter

Bidikdotcom -Amerika Sepekan terakhir Amerika Serikat menjadi sorotan dunia dimana demokrasi menjadi topik utama pemberitaan media-media dalam negeri Pamamsan itu maupun internasional. Tindakan anarkis pendukung Donald Trump ikut menyita perhatian pemimpin-pemimpin dunia.

Insiden masuknya pendukung Trump ke Capitoll Hill kemarin dalam kongres menetapan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden terpilih ikut menjadi perhatian sang pemimpin pengacara di negara bagian California yang juga berstatus sebagai wakil presiden.

Baca Juga : Kongres Amerika Serikat Sahkan Joe Biden Jadi Presiden, Trump Coreng Demokrasi

Kamala Harris dalam videonya di twitter yang berdurasi 2.21 menit itu ikut memberikan pernyataan terhadap insiden penghalangan dari sebuah proses demokrasi yang berkekuatan hukum tetap yang di jalankan oleh seluruh warga Amerika Serikat yakni pemilihan umum yang demokratis.

Wakil Presiden perempuan berkulit hitam pertama itu mengatakan bahwa “tantangan dihadapi negara ini tidak hanya lebih dari tindakan beberapa orang saja, tetapi bagaimana mengubah sistem peradilan  yang tidak bekerja sama”ungkap Harris

Dalam pernyataan tersebut Harris mengatakan bahwa peristiwa yang menyedihkan kemarin merupakan sebuah langkah yang melanggar hukum dan seakan-akan demokrasi di Amerika sudah tidak ada tempatnya lagi sehingga membuat seseorang bisa melanggarnya.

Inilah yang harus diperbaiki menurut mantan pemimpin pengacara di California tersebut.

Bahwa seluruh stage holder yang berhubungan dengan hukum harus bekerja sama dalam berbagai persoalan termasuk menghargai proses demokrasi yang sudah terjaga selama ini tuturnya.

Kamala Harris pada Desember 2020 lalu memberikan tanggapan atas tindakan manuver Trum terhadap boikot demokrasi yang tidak mengakui kemenangan Joe Biden dan dirinya.

Dalam pernyataan di hadapan awak media Harris mengatakan bahwa apa yang dilakukan Trump jelas-jelas sebuah kemunduran pola pikir demokrasi masa kini dan masa depan dimana sudah terbangun sejak beratus tahun silam.

Menurut istri Doglas Emhoff itu seharusnya Donald Trump mengajak para pendukungnya untuk move on bukan sebaliknya mengajak para pendukungnya melakukan aksi-aksi diluar batas hukum yang ditetapkan.

Sang pengacara mengingatkan bahwa seluruh pelaku hukum dalam hal ini peradilan Amerika harus punya akses satu dengan yang lain sehingga tidak saling melempar kesalahan atas ketidak samaan regulasi secara hukum dijalankan oleh masing-masing lembaga.

Inilah kemudian memicu kontroversi ditengah masyarakat dan sagat disayangkan yang menggiringnya  adalah seorang pemimpin negara.

Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Siapa di Balik Nama Kamala Harris

Harris mengajak apa yang dipertontonkan kemarin sebagai sebuah pendidikan demokrasi Amerika yang gelap dia berharap dalam masa pemerintahan kedepan yang dipimpin Joe Biden tidak ada lagi namaya Putih atau Hitam yang ada ialah Amerika sejahtera, damai yang berkeadilan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *