Renungan Kristen: Merdeka Bersama Kristus Tidak Akan Diperhamba Dosa

 

Ilustrasi by pixabay

Galatia 5 : 1 – 15

Surat Paulus kepada jemaat di Galatia merupakan tulisan yang bisa dibilang keras tetapi  bukan berarti  tulisan yang meluapkan  emosi atas dasar kemarahan terhadap sesuatu permasalahan.tapi justru klaim terhadap sebuah etika kekristenan yang hendak diingatkan pada jemaat

Umat manusia perlu merenungi dan menghayati kemerdekaan yang telah diberikan Kristus agar tidak diperhamba dosa lagi. alamat pemberitaan rrasul diuntukan bagi jemaat mula-mula agar melihat pengorbanan anak Allah sebagai bentuk kasih sayangNya sehingga umat tidak dijerat dengan dosa turunan.

Paulus mengkritisi pergolakan pelayanan yang ada di Galatia terhadap  orang-orang yang mendebatkan tentang firman tetapi justru tidak melaksanakan kehendak firman itu,

Itulah  dasar kritikan Paulus kepada pengacau-pengacau sebagaimana yang disampaikan oleh kitab injil ini sebagai “ragi” yang nantinya bisa mempengaruhi keberimanan umat yang ada di Galatia.

Rasul Paulus hendak meluruskan kepercayaan jemaat yang mulai disusupi oleh pengajar-pengajar palsu sebagai alasan agar jemaat tidak di giring pada pemahaman sesat akibat pemberitaan tidak benar.

Rasul Paulus dengan pernyataan tegasnya menyampaikan sebagaimana dalam kutipan ayat 5 “Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.” dimaksudkan rasul Paulus disini oleh Roh adalah Roh Kudus yang menyempurnahkan karya keselamatan dari Bapa.

Bukan dari anggapan kebudayaan turun temurun memiliki aturan hakiki seakan-akan itu adalah sudah menjadi aktivitas final dari perjalanan keagamaan umat.

Paulus ingin menegaskan bahwa memelihara adat istiadat/budaya hukum taurat yakni sunat,  bukanlah sebuah kesalahan tetapi jangan menjadikan itu sebuah kopensasi puncak yang pada akhirnya keyakinan Yesus Kristus dalam iman kepercayaan umat makin hilang, ini berbahaya!

Paling utama umat menyadari dan melakukan dalan keseharian hidup adalah pengakuan terhadap kebenaran iman yang menyelamatkan yaitu kemerdekaan yang membebaskan dilakukan oleh Yesus Kristus jangan sampai diabaikan hanya oleh karena sebuah kebiasaan adat serta budaya tadi.

Untuk menjaga agar tidak terciptanya dinding pemisah terhadap ajaran dan keyakinan pada Kristus dari pemahaman iman yang salah, maka  firman Tuhan akan menjadi penuntun sejati bagi umat dan selalu untuk dilakukan dalam nilai tutur kata maupun tindakan.

Sebab Allah telah mendemonstrasikan KasihNYA pada umat lewat pengorbanan anak domba Paskah yaitu Yesus Kristus sehingga umat dilepaskan dari belenggu dosa dan menerima kemerdekaan sesungguhnya sebagai anugerah dari pencipta untuk ciptaanNya.

Maka selayaknya umat pun mendemonstrasikan nilai kemerdekaan Kristus tersebut, bukan sebaliknya menampilkan perbantahan yang pada akhirnya  disesatkan dengan intelektual yang gelap.

Kristus memang telah memerdekakan kita  dan memberi kebebasan,tetapi bukan berarti kita bebas sebebas-bebasnya menurut kemauan kita,tapi justru kita merdeka,bebas “terikat” bersama DIA yang berkuasa bagi dunia dan manusia sehingga hanya Firman Tuhan  menjadi landasan umat untuk hidup menembus dinding penyekat dari pemeliharaan istiadat yang keliru.

Budaya kasih terhadap  penginjilan  masih menjadi sorotan hangat bagi sekeliling kita, 

Ketika kita melakukan penginjilan apapun alasanya, KASIH itu akan menjadi landasan disaat kita melakukan kehendak Tuhan sehingga terciptalah keadilan yang menurut Tuhan bukan ukuran manusia  

       

Kasih sayang juga kepada sesama tidak dipresentasikan sebagai  moment untuk diingat seperti hari ini 14 Februari sering dirayakan sebagai hari kasih sayang sedunia dalam konteks sosial kemanusiaan. sedangkan Kasih Kristus tidak dibatasi dengan menunggu jatuhnya hari spesial setiap tahunnya, tetapi setiap detik jantung mahkluk hidup khususnya manusia kasih sayang Kristus selalu mendampingi tanpa sekat apapun.
Selamat merayakan hari kasih sayang penuh kemerdekaan dari Kristus Yesus supaya umat dan kita sekalian sebagai orang percaya tidak diperhamba dosa lagi baik hari ini sampai selamanya. Amin
Penulis – deny sondoh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *