Bidikdotcom – Banyaknya acara tv yang tidak bermanfaat bagi anak-anak di tanah air menarik respon Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Menteri asal Pulau Bali ini angkat bicara soal kurangnya tayangan televisi untuk anak-anak yang saat ini lebih di dominasi oleh siaran dewasa. Menteri I Gusti Ayu katakan “seharusnya televisi nasional di tanah air dapat menayangkan juga konten yang dapat disaksikan oleh anak-anak”
Baca Juga: Channel TV Pemegang Hak Siar Liga Eropa Musim 2021/2022 Terbaru
Hal ini ia katakan saat memantau kegiatan pembelajaran tatap muka sekolah dasar dibeberapa daerah Ibu Kota.
TVRI merupakan mitra penyiaran pemerintah pun mulai kurang menampilkan konten-konten yang berpihak pada anak-anak.
Tayangan yang sering di tampilkan adalah film animasi yang terkadang kurang mengedukasi para anak-anak seperti Marsya, Bernard Bear dan Sinchan.
Memang film-film tersebut terkesan sangat lucu tetapi sebenarnya tidak mengedukasi jika di tonton oleh anak-anak apalagi yang masih tergolong Balita.
Film tersebut diatas disaksikan dari siaran berbasis free to air (FTA) sementara siaran-siaran khusus anak-anak yang lebih mengedukasi telah diambil hak siarnya oleh televisi berbayar.
jadi jika anda ingin mendapatkan tontonan tersebut harus beli paket berbayar dari rekomendasi penyedia layanan premium oleh pay tv.
Saat ini di Indonesia ada beberapa siaran televisi yang menayangkan program siaran mengedukasi bagi anak-anak yakni My TV, Reformed 21, Nusantara TV, KTV dimana semuanya dapat di tonton secara gratis di Satelit Telkom 4.
Tetapi yang paling pas bagi anak balita ada di siaran My TV dengan judul “Happy Holly Kids” dan di channel tv Reformed 21 “Dunia Anak”.
Di akui memang akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tayangan-tayangan yang diperuntukan bagi para anak Indonesia tidak lagi menjadi sesuatu di ungulkan, sehingga secara umum pemilik perusahaan pertelevisian nasional lebih menampilkan tayangan di perankan oleh orang dewasa.
Inilah alasannya anak-anak lebih cenderung menonton youtube atau tayangan lainnya via smartphone ketimbang menonton televisi karena di televisi hampir tidak ada yang menarik untuk di tonton oeh anak-anak.
Pencaharian bakat seperti Idola Cilik pun tidak lepas dari sajian konten bergenre dewasa karena lagu-lagu yang dinyanyikan adalah lagu percintaan seakan-akan para anak-anak telah mengalami bagaimana namanya putus cinta atau di cintai.
Baca Juga: Cara Setting Parabola Yang Benar Agar Siaran Tidak Teracak
Padahal siaran seperti Cerah-Ceria pada tahun 90-an merupakan tayangan adu bakat dari pada anak-anak tanpa melibatkan konten orang dewasa.
deny/BDC