Bidikdotcom – Invasi Rusia ke Ukraina memberikan dampak buruk terhadap perekonomian dunia termasuk Asia Tenggara. Dihari kedua serangan Rusia membuat eskalasai politik kedua negara kian menegang.
Pasukan darat militer Putin sudah mendekati Ibukota Ukraina Kiev dengan kekuatan penuh. serangan udara dan rudal dari artileri sejak 24/2/2022 telah menewaskan 139 orang dan melukai puluhan warga sipil lainnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun memberi tanggapan atas korban jiwa yang mulai berjatuhan dipihaknya lewat video singkat dikirimnya ke seluruh stasiun televisi dunia ia pun mengatakan begini “Ukraina bersahabat baik dengan NATO tetapi kami merasa telah ditinggal sendiri oleh sahabat-sahabat kami”
“Saya keluarga dan anak-anak tetap tinggal di Ukraina kami berada di ibu kota,kami tidak takut dengan Rusia” demikian ungkapan hati sang presiden.
Dari persediaan alutsista dimiliki Ukraina tidak mungkin menandingi kecanggihan alat militer Rusia maka dengan itu Presiden Ukraina menyayangkan para sahabatnya belum mengirimkan bantuan meski dalam diri mereka tersemat jiwa patriotisme tinggi.
Meski negara-negara NATO dan Amerika Serikat telah mengembargo Rusia tidak membuat putin bergeming dan tetap melanjutkan serangannya ke Ukraina.
Dengan alasan melindungi warga Lugansk dan Donetsk dimana di dalamnya terdapat kelompok separatis pro-Rusia maka putin perlahan namun pasti mulai mendekati Kiev.
Para pemimpin dunia pun mulai berspekulasi bahwa invasi Putin tidak sekedar melindungi para warga negara Lugansk dan Donetsk tetapi semata-mata punya kepentingan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Ukraina.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Rusia-Belarus Alwi Awaludin lewat sambungan zoom dengan CNN Indonesia mengatakan jika Ukraina tidak dapat menahan laju serangan militer Rusia dan mereka berhasil masuk ibukota Kiev maka kemungkinan besar pemerintahan Presiden Ukraina akan digulingkan tutur Guru Besar di beberapa Universitas itu.
Inilah sebenarnya tujuan Putin menggulingkan pemerintahan Ukraina sebab disinyalir bahwa Rusia merasa terancam dengan dekatnya Ukraina dengan NATO dan akan mendapat bantuan militer sebagaimana dalam kesepakatan NATO membantu melindungi negara anggotanya.
Sebab jika NATO menyuplai persenjataan pada Ukraina maka penguasaan Rusia terhadap daerah-daerah strategis Ukraina kemungkinan akan gagal.
Tidak hanya itu Rusia memiliki cadangan gas alam yang cukup besar dan di ekspor ke berbagai negara Eropa lainnya termasuk Jerman, Polandia dan Belarus dari mana asal gas alam tersebut semuanya berasal dari Ukraina.
Jika Ukraina memiliki otoritas dalam anggota NATO maka bisa saja mereka memutuskan kerja sama dengan Rusia termasuk menghentikan suplai sumber daya alamnya yang selama ini menjadi penyumbang terbesar terhadap devisa negara Rusia.
Dampak serangan Rusia dihari kedua ini membuat harga minyak bumi melonjak tinggi harganya impor minyak Indonesia saja per 25/2/2022 tembus 100.000 dolar per barel.
Bahkan segmen pasar Asia menurun hingga 15% (bbcnews) termasuk Indonesia Rupiah bertahan 14.000. Dampak segmentasi pasar dari invasi Rusia ini terhadap perekonomian Nasional akan memberikan nilai minus jika Ukraina benar-benar takluk ditangan Rusia. sebab Indonesia menjadi salah satu pengimpor gandum terbesar di Ukraina setiap tahunnya mencapai 3 juta ton.
Bila ini terjadi maka Indonesia akan mengalami kekurangan stok gandum dalam setahun mengingat kebutuhan dalam negeri terhadap bahan baku ini lumayan tinggi.
Tidak hanya di tanah air beberapa negara yang membangun industri ekonominya di Ukraina kemungkinan juga akan tutup untuk sementara waktu, seperti Amerika Serikat, China dan negara Eropa lainnya.
Perserikatan Bangsa-bangsa lewat Sekretaris Jenderal Antonio Guteres meminta Putin untuk menarik pasukannya dari Ukraina dan menghentikan kekerasan atas serang militernya yang telah menewaskan ratusan jiwa manusia.
Hingga detik ini belum ada bantuan militer diberikan pada Ukraina untuk mempertahankan negaranya.
Menurut beberapa pakar Internasional Indonesia dapat ambil bagian menengahi konflik Rusia-Ukraina mengingat tidak ada riwayat permusuhan antara Rusia dengan Indonesia, bukan dengan peralatan militer tetapi menggunakan Soft of Power (diplomasi) yang dimiliki Indonesia saat ini.
Alasannya karena Indonesia menjadi tua rumah Presidensi G20 tahun 2022 dan di dalamnya ada Rusia sebagai anggota. mengingat juga hubungan Rusia dengan Indonesia cukup harmonis bahkan dengan Ukraina.
Meskipun ini masih menajdi opsi tetapi Indonesia punya kewajiban untuk menciptakan perdamaian dunia mengingat ada ratusan warga negara sendiri yang tinggal di Ukraina walau menurut mereka kondisi dimana mereka tinggal saat ini masih kondusif dan aman-aman saja.
Update terakhir perkembangan invasi Rusia dari dunia olahraga menyebutkan membatalkan seluruh agenda resmi yang akan dilaksankan di Rusia mulai dari Final Liga Champions Eropa, F1 GP Moto dan babak play off Piala Dunia Qatar 2022.
deny-bdc